Hard News

Kemenko PMK Lakukan Pelatihan Pencegahan Penyakit di Boyolali

Jateng & DIY

5 Oktober 2022 22:33 WIB

Uji petik rancangan petunjuk teknis surveilans berbasis masyarakat di Kelurahan Siswodipuran, Boyolali Kota, Boyolali, Rabu (05/10/2022). (Foto: Dok. solotrust.com/jaka)

BOYOLALI, solotrust.com - Pelibatan masyarakat dalam pengendalian wabah penyakit, terutama dalam kegiatan pencegahan pendeteksian dan respons wabah dianggap efektif dalam mencegah peningkatan kasus dan membatasi penyebaran penyakit penyebab wabah.

Hal itu diungkapkan Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Nancy Dian Anggraeni, saat melakukan kunjungan di Kelurahan Siswodipuran, Boyolali Kota, Boyolali.



Ia mengatakan, melalui program kesiapsiagaan epidemi dan pandemi dengan dukungan dana dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat, USAID, PMI telah melakukan pelatihan surveilans berbasis masyarakat serta pendampingan terhadap relawan siaga bencana berbasis masyarakat.

“Kami melakukan semacam uji coba dari petunjuk teknis surveilans berbasis masyarakat. Jadi kami mengunjungi dua daerah, yakni Siswodipuran dan Sumbung, Cepogo,” katanya kepada wartawan, Rabu (05/10/2022).

Menurut Nancy Dian Anggraeni, relawan dilatih untuk melakukan pengenalan serta verifikasi gejala dan risiko penyakit berpotensi wabah, selanjutnya dilaporkan serta ditindaklanjuti puskesmas dan puskeswan setempat.

“Kami akan mengetahui seberapa jauh relawan menjadi pelaksana surveilans berbasis masyarakat. Kegiatan tersebut sudah disiapkan dari kementerian dan ini kegiatan bersama antara beberapa kementerian,” jelas dia. 

Kegiatan ini merupakan kerja sama Palang Merah Indonesia (PMI), Kementerian Kesehatan, Kemenko PMK, BNPB, dan beberapa kementerian. Adapun tujuannya untuk mendapatkan masukan dari masyarakat terhadap petunjuk teknis dikembangkan Kementerian Kesehatan bersama mitra. Selanjutnya akan digunakan untuk implementasi surveilans berbasis masyarakat (SBM) di seluruh wilayah Indonesia.

“Nanti membutuhkan sukarelawan dari masyarakat untuk bisa mendekteksi adanya penyakit yang menjadikan luar biasa, serta penyakit yang menimbulkan wabah,” kata Nancy Dian Anggraeni.

Sementara itu, Ketua PMI Cabang Boyolali, Sunarno mengatakan, saat ini tengah dilakukan uji petik untuk membuat rancangan yang nantinya akan dibakukan dan menjadi petunjuk teknis tingkat nasional.

“Siswodipuran sudah mendapatkan pelatihan dan peningkatkan kapasitas. Dari sini nantinya akan ke Desa Sumbung, Cepogo karena di sana belum mendapat pelatihan. Nanti sebagai pembanding antara warga yang mendapat pelatihan dan yang belum,” terangnya.

Surnarno berharap, tim teknis setelah mengadakan diskusi, selanjutnya dua lokasi Siswodipuran dan Sumbung akan dibuat rancangan petunjuk teknis di tingkat nasional.

“Namun keseluruhan, PMI Boyolali mendampingi lima desa dan satu kelurahan. Kelurahan Siswodipuran dan Desa Karangmojo,Sobokerto, Sumber Agung, Singosari, dan Desa Banyuanyar,” jelasnya.

Apabila SBM ini bagus akan dimanfaatkan terutama untuk peningkatan kapasitas masyarakat. Jika ada kejadian luar biasa endemi maupun pandemi, masyarakat bisa langsung mengantisipasinya.

“Sebelum wabah menyebar, maka mereka sudah mendapat pelatihan. Dengan pelatihan itu, maka apabila ada wabah penyakit mereka langsung bisa mencegahnya,” pungkas Surnarno. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Kementerian Investasi Nilai Kinerja PTSP dan PPB Boyolali

Lakukan Uji Petik, Bawaslu Demak Temukan Pelanggaran Coklit

Diskopnaker Boyolali Buka Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap 1

Inspiratif, Menampung Anak-anak Muda Berikan Pendidikan hingga Salurkan Kerja Gratis

Disdikbud Boyolali Seleksi Peserta Duta Seni Nusantara

Bolone Master Boyolali Deklarasikan Dukung Mas Dokter

Harga Bawang Putih dan Merah di Pasar Tradisional Boyolali Melambung Tinggi

875 Calhaj Boyolali Mulai Lakukan Manasik Haji

India Dihajar Jamur Hitam Mematikan, Pemerintah Umumkan Epidemi

Tes Cepat Antigen Resmi Digunakan untuk Penyelidikan Epidemiologi

Jokowi: Status Pandemi Segera Berakhir

Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Solo Meningkat selama Pandemi, Terpengaruh Gadget

GRSB Solo Tetap Layani ABK, meski Terpukul Pandemi

Thrift Shop, Bisnis Menggiurkan di Tengah Pandemi

Kasus Aktif Covid-19 Menurun, Ada Peningkatan Penanganan Sepekan Terakhir

Ini Pendapat Ahli dari UNS Soal Perubahan Status Pandemi Jadi Endemi Covid-19

Boyolali Masuk Daftar Penetapan Wabah PMK

Polri: Hewan Ternak Terpapar Wabah PMK Dimusnahkan

Unik, Motif Batik Covid-19 di Tengah Wabah Corona

Doakan Wabah Corona Segera Berakhir, Sabyan Rilis Lagu Al Wabaa

Aksi Warga Solo Bagi-Bagi Beras dan Uang Ditengah Wabah Corona

Begini Pandangan FKUI soal Lockdown

Jelang Iduladha, Dispertan Semarang Waspadai Penyakit LSD dan PPR.

Mengenal Obsessive Compulsive Disorder, Penyakit Mental Diderita Aliando Syarief

Padi Terserang Penyakit Kerdil, Petani Sragen Keluhkan Hasil Panen Turun Dratis

Gangguan Penglihatan Masih Jadi Masalah di Indonesia, Begini Langkah Kemenkes

Pasar Hewan Jelok Dibuka, Pedagang harus Ber-KTP Boyolali

PMK Merebak, Jumlah Hewan Kurban di Solo Turun 15%

Spektra Meriah di Solo Grand Mall: Pameran dan Pembelian Elektronik serta Furnitur dengan Kemudahan Pembayaran

Ramadan, Solo Grand Mall Tawarkan Beragam Promo dan Diskon Spesial

Erupsi Merapi, PMI Boyolali Salurkan 7 Tangki Air Bersih dan 2 Ton Pakan Ternak

Battle of Indonesian Aquascapers, Akuarium Cantik Penuhi Atrium Solo Grand Mall

Sumbangan Bulan Dana PMI Boyolali Terkumpul Rp1,5 Miliar

Super Land Hadirkan Wahana Playground Edukatif di Solo

Berita Lainnya