Solotrust.com - I.M MONSTA X berbagi pandangan mendalam seputar musiknya dalam wawancaranya dengan Majalah Vogue Korea, sebagaimana dikabarkan HelloKpop, paska grup itu merilis album mini (EP) "Fantasia X.
I.M sendiri menciptakan satu lagu dalam album itu bersama krunya di Code Chameleon yakni Wooki dan Yunseok. Berjudul "Zone", I.M mengatakan tema lagu itu tentang bahwa mereka adalah yang terbaik di zona itu.
Dalam wawancara tersebut, pemilik nama lahir Im Changkyun itu mengatakan bahwa menjadi nomor satu bukanlah apa yang mereka harapkan dari album itu. Sebaliknya, yang mereka inginkan adalah agar orang lain menghargai upaya baru mereka dalam hal musik dan pertunjukan yang mereka sajikan, karena mereka memberikan banyak perhatian padanya.
Sejalan dengan aktivitas sukses mereka di AS dengan album berbahasa Inggris "All About Luv", rapper tersebut berbagi pemikirannya tentang sesuatu yang lebih berarti dari prestasi, mengingat dengan album itu mereka mampu mencapai peringkat ke-5 Billboard 200.
"Lebih berarti untuk dapat mempromosikan K-Pop ke orang lain daripada mengumpulkan hasil atau prestasi. Saya belajar banyak saat mempersiapkan album itu. Amerika Serikat sangat mementingkan 'feel', dan kami berusaha untuk menjaganya tetap hidup dengan irama dan ritme yang sama. Saya pikir saya juga tumbuh sebagai vokalis karena saya lebih banyak bernyanyi di lagu-lagu dalam album itu dibandingkan dengan album Korea kami," katanya.
Meskipun dia adalah anggota termuda di tim berdasarkan usianya, I.M telah memimpin MONSTA X dalam aktivitas internasional mereka. Hal ini karena keterampilannya yang kuat dalam berkomunikasi melalui Bahasa Inggris.
"Bahasa pertama yang saya pelajari adalah bahasa Inggris. Saya tidak belajar Bahasa Korea sampai saya masuk sekolah dasar. Karena itu, orang-orang mengatakan bahwa pelafalan saya bagus, tetapi meskipun demikian, saya juga tidak berhenti belajar Bahasa Inggris. Ketika saya menonton drama Amerika, saya menyalakan dan mematikan subtitle berulang kali. Saya memiliki tanggung jawab besar untuk berbicara Bahasa Inggris sebagai perwakilan tim," katanya
I.M juga berbagi tentang bagaimana ia menjadi akrab dengan berbagai genre musik berkat ayahnya. "Ayah saya menyukai musik. Saya bangun untuk mendengarkan musik jazz, klasik, dan pop lama di pagi hari. Berkat dia, saya akrab dengan lagu-lagu lama dan genre yang berbeda."
Hal ini dibuktikan dengan variasi dalam playlist-nya, termasuk OST "Howl’s Moving Castle" yang berjudul “Merry-Go-Round of Life” oleh Joe Hisaishi. Album pertunjukan saksofon Kenny G dan album Nora Jones juga merupakan bagian dari playlistnya.
Selain itu, I.M juga sangat menyukai lagu-lagu dari Trevor Daniel. "Lagu-lagunya, termasuk 'OMG' sangat mirip dengan musik kesukaan saya. Jika saya memiliki kesempatan, saya ingin bekerja dengannya," kata rapper itu.
Selain menciptakan musik untuk MONSTA X, I.M. juga telah merilis mixtape-nya sendiri. "Saat saya membuat mixtape, saya menjadi lebih jujur. Ini tidak berarti bahwa saya berbohong ketika membuat musik populer. Sebaliknya, itu membuat saya berbicara tentang pikiran saya yang terdalam dan menjadi lebih seperti 'I.M'. Ini juga karena aktivitas tim terkadang membutuhkan kompromi untuk menyeimbangkan warna secara keseluruhan," jelasnya.
Bagi I.M, menggarap musik adalah apa yang dia anggap sebagai istirahatnya. "Bahkan ketika saya sedang berkumpul dengan teman-teman saya, saya berlari ke studio sambil berkata, 'Ini bukan waktunya bagi saya untuk menjadi seperti ini'. Kami biasanya memiliki banyak pekerjaan, jadi saya tidak ingin menghabiskan waktu saya dengan kosong. Meskipun ini hari istirahat, saya merasa nyaman saat pergi ke studio. Jika tidak bisa bekerja dengan baik, saya mencoba mencari dan mendengarkan musik yang bagus," ungkapnya. (Lin)
(wd)
