SOLO, solotrust.com - Mulai 2 Februari hingga saat ini, inspeksi ke peserta terus dilakukan tim Panitia Solo Great Sale (SGS) 2018. Untuk antisipasi kendala, pihaknya melakukan pemantauan ke partisipan SGS 2018 satu per satu.
Ketua Panitia SGS 2018 Sri Haryanto Gareng memperkirakan nominal transaksi di pekan pertama seharusnya bisa mencapai lebih dari Rp100 miliar. Namun, selama dilakukan pengecekan masih banyak data belum masuk akibat berbagai kendala di lapangan.
"Ada yang belum bisa meng-entry, padahal sudah dijelaskan, harus diajari lagi. Ada yang belum masukkan data karena jaringan internet. Harapan kami, target-target kita masuk semuanya. Kalau di Kadin sendiri jaringannya sudah sempurna," jelasnya pada awak media di sela inspeksi di Solo Grand Mall, Rabu (7/2/2018).
Dalam inspeksi di pekan pertama tersebut, panitia sudah menyiapkan teknisi untuk menangani masalah agar pencatatan transaksi dan penukaran poin berjalan lancar.
"Selalu komunikasi dengan tenant, menempatkan volunteer di tenant bila diperlukan. Mana yang darurat bisa kita bantu. Bila semua kerja sama dengan baik, saya kira tidak akan ada kendala," ujar Gareng.
Ia berharap data sudah mulai masuk dengan lancar pada Jumat atau Sabtu ini. Sebab, hasil inspeksi menemukan, di beberapa dealer mobil ada sekitar transaksi yang belum tercatat. Di hotel seperti Lorin Hotel Solo baru tercatat Rp16 juta bahkan di Alana malah belum tercatat sama sekali.
"Total yang terdata sudah hampir Rp20 miliar, tapi kan sayang, banyak yang belum ter-entry. Harusnya seminggu ini sudah sampai Rp100 miliar lebih. Saya kira Minggu depan sudah kelihatan omzetnya," paparnya.
Adapun yang jumlah partisipan tercatat 5 ribu tenant sedangkan distribusi kartu saat ini mencapai 20 ribu. Bila ada permintaan, pihaknya akan mencetak kartu SGS lagi. Ia berharap, sebaran kartu bisa tembus 30 ribu di gelaran tahun ini. (arum)
(way)