Hard News

Rabu Dini Hari Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,5 KM Arah Barat Daya

Jateng & DIY

9 Juni 2021 11:33 WIB

Lava pijar Gunung Merapi. (Foto: Antara Foto/Aloysius Jarot Nugroho)

BOYOLALI, solotrust.com - Rabu (9/6) dini hari Gunung Merapi mengeluarkan dua kali guguran lava pijar dan awan panas.

Informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) guguran lava dan awan panas terjadi sekitar pukul 00.00-06.00 WIB.



Hasil pengamatan menunjukan terjadi luncuran awan panas sejauh 1,5 kilometer(km) mengarah ke barat daya dan dua kali guguran lava pijar mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksinal 1,3 km. 

Sejak dinaikan status siaga 2018 lalu, jalur pendakian Merapi masih ditutup. Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava dan awan panas mengarah ke selatan-barat daya, yakni sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan arah tenggara, sungai Gendol sejauh 3 km.

Potensi lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya, termasuk aktivitas penambangan dan daerah wisata dengan jarak kurang dari 5 km dari puncak Merapi. 

Sementara itu, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Selo Boyolali Mujiyanto mengatakan guguran lava pijar dan awan panas sudah sering terjadi sejak Merapi ditetapkan status siaga.

"Awan panas juga setidaknya setiap hari terjadi. Tapi itu masih jarak aman sesuai imbauan BPPTKG. Jarak luncur awan panas dan lava pijar maksimal 5 km. Pagi tadi awan panas belum sampai situ km,"katanya kepada wartawan,Rabu(9/6/2021).

Meski, masih berada pada jarak aman, warga di lereng Gunung Merapi tetap waspada.

"Abu vulkanik cenderung mengikuti arah angin, dan mengarah ke barat. Jadi tidak mengganggu aktivitas warga. Yang penting tetap waspada dan mengikuti imbauan pemerintah serta BPPTKG. Tetap beraktivitas di jarak aman dari puncak gunung," tandasnya. (jaka)

(zend)