INGGRIS, solotrust.com - Negara-negara yang tergabung dalam Kelompok Tujuh (G7) membahas kesepakatan untuk menyumbangkan satu miliar dosis vaksin Covid-19 ke negara-negara miskin serta membantu dunia melaksanakan vaksinasi di akhir 2022.
SetelaH Presiden AS Joe Biden menyatakan akan menyumbang 500 juta dosis vaksin Pfizer, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga menyatakan bahwa Inggris akan memberikan setidaknya 100 juta kelebihan vaksin ke negara-negara termiskin.
Dalam pertemuan yang dilakukan selama tiga hari di resor tepi laut Inggris, Carbis Bay, kelompok tersebut diharapkan menjanjikan satu miliar dosis vaksin. Namun jumlah tersebut diprotes lantaran disebut terlalu kecil.
Oxfam memperkirakan ada hampir empat miliar orang yang akan bergantung pada COVAX untuk mendapatkan vaksin. COVAX merupakan program yang mendistribusikan vaksin Covid-19 untuk negara-negara yang berpenghasilan rendah dan menengah yang dipimpin oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
“Sebagian hasil dari keberhasilan program vaksin Inggris, kami skearang berada dalam posisi untuk membagikan sebagian dosis berlebih kami kepada mereka yang membutuhkan,” ujar Johnson seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/6).
Para ilmuwan telah membawa vaksin ke pasaran secepat mungkin yang mereka mampu. Mekera berpendapat pandemi hanya akan berakhir setelah semua negara divaksinasi.
Dari 100 juta dosis yang direncanakan akan disumbangkan Inggris, 80 juta diantaranya akan disumbangkan ke program COVAX dan sisanya dibagikan secara bilateral kepada negara-negara yang membutuhkan.
Johnson menyuarakan seruan Biden kepada para pemimpin negara lain untuk membuat janji serupa. Ia juga mendorong perusahaan-perusahaan farmasi untuk emnerapkan model Oxford-AstraZaneca dalam menyediakan vaksin dengan biaya yang disesuaikan selama pandemi.
(zend)