SUKOHARJO, solotrust.com - Bupati Sukoharjo Etik Suryani dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo beserta Forkompinda melaksanakan panen raya padi di Klaster Padi Modern Farming, Jumat (11/06/2021).
Panen raya dilakukan di tengah pandemi Covid-19 sebagai bentuk dukungan kepada petani agar dapat tetap produktif dan berkarya. Kegiatan ini juga dirangkai dengan penyerahan simbolis Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
“Hari ini kami di Desa Tangkisan, alhamdullilah kami mengadakan panen raya, yaitu dari hasil bantuan sosial Bank Indonesia berupa dua sumur dalam. Alhamdullilah dengan bantuan tersebut, petani dapat panen,” kata Bupati Etik.
Acara kali ini tidak hanya panen raya, namun juga ada Program Sosial Bank Indonesia berupa dua sumur dalam di Desa Tangkisan dan Desa Pojok. Sumur ini dapat mengairi lahan pada saat Waduk Gajah Mungkur dilakukan pemeliharaan rutin. Dengan demikian, diharapkan frekuensi tanam dapat meningkat.
“Bantuan sumur ada dua unit di Tangkisan sama di Pojok. Harapan kami pada Bank Indonesia, bantuan ini bisa merata ke 137 desa dan kelurahan yang daerahnya subur-subur dan berpotensi untuk penanaman padi,” kata Etik Suryani.
“Mungkin, Insyaa Allah dengan bantuan dua sumur ini panen dalam satu tahun bisa tiga kali. Harapan kami satu tahun bisa empat kali. Sebelum ada bantuan ini panennya hanya dua kali karena kita hanya memanfaatkan curah hujan sama pengairan yang digilir,” sambungnya.
Sementara itu, Nugroho Joko Prastowo menyampaikan Bank Indonesia Solo memberikan bantuan dua sumur dalam guna mendukung pengairan budidaya pertanian.
“Hari ini yang diserahkan dua sumur dalam (saposible) untuk pengairan agar pola penanaman bisa dilakukan sepanjang tahun. Dan juga tadi ada pelatihan untuk mikroorganisme tanah agar tanahnya tidak jenuh, tetap subur, tetap produktif,” paparnya.
Joko Prastowo berharap bantuan dua sumur dalam bisa meningkatkan masa panen dalam satu tahun. Sebelum ada bantuan ini masa panen hanya bisa dilakukan dua kali setahun.
Selain bantuan sumur dalam, sebelumnya Bank Indonesia Solo juga telah melakukan pemberdaayaan pertanian bekerja sama dengan Dinas Pertanian.
“Bantuan terkait sumur dalam baru dua ini, kalau untuk bantuan yang lain terkait pemberdayaan pertanian sudah cukup lama dengan Dinas Pertanian. Ada pemanfaatan alat-alat modern untuk pengukur curah hujan dan sebagainya sudah kami lakukan,” ungkap Nugroho Joko Prastowo
Hal ini dilakukan dengan tujuan mendorong para pemuda untuk ikut andil dalam pertanian. Dengan pertanian modern yang mensejahterakan diharapkan para pemuda tidak takut lagi untuk menjadi petani.
“Ya ini kan istilahnya semangat penyemangat bahwa pertanian bisa maju dan bisa mensejahterakan, sehingga generasi muda itu tidak takut menjadi petani. Sekarang kan permasalahannya banyak generasi muda yang tidak mau menjadi petani. Nanti dengan pertanian yang modern dan dapat mensejahterakan membuat pemuda tidak takut lagi menjadi petani dan ketahanan pangan meningkat, intinya di situ,” pungkas Nugroho Joko Prastowo. (lutfi)
(and_)