SOLO, solotrust.com – Bank Indonesia (BI) Solo terus menggencarkan sosialisasi QRIS. Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengingat di masa new normal pandemi Covid-19, masyarakat semakin tertarik menggunakan alternatif pembayaran nontunai.
“Di era kenormalan baru saat ini, transaksi nontunai semakin diminati masyarakat seiring dengan disarankannya penggunaan contactless payment (nirsentuh-red), salah satunya menggunakan QRIS,” ungkap Nugroho Joko Prastowo, saat dihubungi solotrust.com melalui aplikasi pesan, Jumat (25/06/2021).
Quick Response Code Indonesian Standard(QRIS) ini dikembangkan Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk memberikan kemudahan dalam pembayaran nontunai.
“Bagi pengguna aplikasi pembayaran ini, mereka just scan and pay (cukup scan dan bayar-red). Lebih cepat, lebih kekinian, nggak perlu repot bawa uang tunai,” terangnya.
Nugroho menambahkan jika transaksi pengguna dijamin terlindungi karena semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang menggunakan QRIS sudah pasti memiliki izin dan diawasi Bank Indonesia. Selain itu, manfaat yang didapat bukan hanya untuk pengguna, namun juga untuk penyedia barang atau jasa (merchant) itu sendiri.
“Bagi merchant, mereka bisa meningkatkan branding, terhindar dari uang palsu, transaksi tercatat otomatis, dan berbagai manfaat lainnya,” jelas Nugroho.
Melihat besarnya manfaat QRIS untuk mendorong pembayaran nontunai dan digitalisasi ekonomi, BI membuat program 12 juta merchant di QRIS pada 2021. Program ini dilaksanakan untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gerna BBI), dan Gerakan Bangga Berwisata Indonesia (GBWI). (Azizah/Azmi)
(and_)