KARANGANYAR, solotrust.com - Pasien Covid-19 gejala ringan di Kabupaten Karanganyar jangan terburu-buru minta layanan rawat inap di bangsal isolasi rumah sakit (RS). Mereka disarankan isolasi dulu secara mandiri.
Hal ini untuk menata kapasitas bangsal dan ruang gawat darurat isolasi RS yang terbatas. Demikian disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar Purwati.
Menurutnya, bed occupancy rate (BOR) alias tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 di RSUD terisi 94 unit per Senin (28/06/2021). Secara total, RSUD dan RS rujukan pasien Covid-19 lainnya hanya menyisakan 12 persen bed.
Adapun untuk saat ini, bagi pasien bergejala Covid-19 dari kalangan umum sulit masuk perawatan karena memang kapasitas RS sudah penuh. Diungkapkan Purwati, penuhnya bed pasien tidak hanya di terjadi di wilayah Karanganyar, namun juga kabupaten/kota sekitar.
Kondisi ini membuat pihak-pihak terkait perlu melakukan penanganan lebih tepat. Di Kabupaten Karanganyar sendiri, dikatakan Purwati, jika pasien sudah sembuh, meski masih mengidap Covid-19 langsung dipersilakan pulang.
Upaya itu masih dibarengi skrining di awal loket pendaftaran. Jika pasien Covid-19 bergejala ringan akan disarankan isolasi mandiri (Isoman) terlebih dulu. Untuk itulah pentingnya Satgas Covid-19 kecamatan dan desa membangun tempat isolasi mandiri terpusat.
Sementara bagi pasien bergejala ringan tetap dipantau petugas puskesmas selama isolasi mandiri. Pihaknya menyarankan konsumsi obat tertentu untuk meredakan gejalanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo meminta kesadaran masyarakat tetap di rumah saja dan memilih opsi isolasi mandiri, mengingat kapasitas RS untuk rawat inap pasien isolasi Covid-19 sudah kritis.
"Memang untuk menangani pasien Covid-19 di rumah sakit, kami bekerja sama dengan kabupaten/kota lain. Namun, sekarang semuanya penuh, sebisa mungkin menata ulang manajemen di rumah sakit daerah dan membuat skala prioritas. (joe)
(and_)