Ekonomi & Bisnis

APPBI Solo Harap Mal Tak Tutup Selama PPKM Darurat

Ekonomi & Bisnis

3 Juli 2021 12:12 WIB

Ketua APPBI Kota Solo sekaligus Chief of Marcomm Solo Paragon Mall Veronica Lahji. (Foto: Arum)

SOLO, solotrust.com - Pemerintah pusat menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali mulai 3 hingga 20 Juli 2021. Salah satu keputusannya adalah meminta pusat perbelanjaan atau mal untuk tutup sementara.

Menanggapi hal itu, Ketua Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Kota Solo sekaligus Chief of Marcomm Solo Paragon Mall Veronica Lahji, mengatakan pihaknya telah mengetahui kabar itu, namun akan menunggu keputusan pemerintah Kota (Pemkot) Solo.



"Walaupun itu sebenernya berita sudah tersebar kemarin, PPKM Darurat di pusat tapi ya kami masih menunggu SE wali kota setempat yang ada di Kota Solo. Nah ini kan masih ada dua statement (pernyataan-red). Satu, tutup jam lima sore atau tutup sama sekali. Jadi ini kami masih menunggu. Kalau itu memang diberlakukan, kami tetap mengikuti, walaupun sebenernya nangis," ungkapnya pada solotrust.com, Kamis (01/06/2021).

Kata Vero, apabila kebijakan menutup mal sementara diberlakukan pastinya akan sangat berdampak ke ekonomi. Pihaknya berharap masih ada pelonggaran, seperti misalnya tutup lebih awal karena trafik pengunjung mal sudah turun sejak angka Covid-19 naik dan berlakunya aturan anak-anak di bawah lima tahun, lansia (lanjut usia), dan ibu hamil dilarang ke mal beberapa waktu lalu.

"Kami berharap masih ada pelonggaran ya, misal sampai jam lima, tapi itu sebenernya dari SE Wali Kota, anak-anak di bawah lima tahun, lansia, ibu hamil nggak boleh masuk mal itu udah sepi kok. Apalagi Kota Solo kan beritanya Covid-19 meningkat itu sudah memengaruhi sebelum SE Wali Kota belum diketok," paparnya.

Padahal, menurut Vero, setelah dilonggarkan di mana tidak ada batasan usia untuk masuk mal jumlah pengunjung bisa 12 ribu hingga 14 ribu per hari. Karena tingkat Covid-19 meninggi, sekarang tingkat kunjungan mal hanya sekira 6000 per hari.

Di kondisi sulit ini, para tenant meminta keringanan biaya sewa dan operasional. Sementara selama pandemi semua operasional tidak berkurang, seperti AC dan lampu. Terutama sekuriti untuk memantau pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes) di mal. Maka dari itu, pihaknya berharap mal tidak ditutup.

"Kami berharap jangan tutup total. Masih bisa beroperasional karena SDM (sumber daya manusia)-nya gimana. Ini aja tenant-tenant sudah minta keringanan semuanya. Kami minta keringanan ke siapa nih?" ujar Vero. (rum)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya