SOLO, solotrust.com - Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 berlaku di Kota Solo tidak berdampak signifikan terhadap operasional sejumlah mal atau pusat perbelanjaan. Kendati demikian, pihak manajemen mal tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dan tidak mengendurkan kedisiplinan.
Chief of Marcomm Solo Paragon Mall, Veronica Lahji, mengatakan setelah keluar SE PPKM Level 3 tidak ada perubahan signifikan operasional mal. Pusat perbelanjaan bisa tetap beroperasi dari pukul 10.00 hingga 21.00 WIB.
"Tidak ada pembatasan usia, cuman untuk umur enam sampai 12 tahun paling tidak sudah vaksin dosis pertama. Anak di bawah 12 tahun harus ada pendampingan dari orangtuanya, kemudian pengetatan protokol kesehatan dan pengecekan aplikasi PeduliLindungi," papar Veronica Lahji pada solotrust.com, Rabu (23/02/2022).
Dengan adanya SE PPKM Level 3 ini, lanjut Vero, tidak berdampak signifikan terhadap penyelenggaraan acara. Hanya saja pameran melibatkan pusat atau dari luar Solo masih ada tarik ulur karena menunggu regulasi untuk bisa keluar daerah. Terlebih Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka masih memperbolehkan kegiatan dan pameran serta Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Meski begitu, diakui terjadi penurunan jumlah pengunjung mal sejak terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Kota Solo awal Februari 2022. Menurutnya, hal itu karena banyak warga Solo menahan diri untuk keluar karena terlihat dari tingkat kunjungan sedikit menurun.
"Cukup melegakan, tapi memang saya merasa warga Kota Solo aware banget. Masyarakat Solo sudah paham di saat kasus naik, mereka menahan diri. Sebenarnya sebelum PPKM Level 3 ini, pengunjung mal sudah cukup drastis penurunannya untuk di Solo Paragon," ungkapnya.
Kata Vero lebih lanjut, kunjungan turun justru sebelum ada SE Walikota terbaru. Padahal pada Januari, pengunjung sudah mulai stabil dan bagus. Hal itu dapat dilihat dari pengunjung kegiatan seperti Hotel Expo dan Kuliner Kampung Tiongkok. Setelah ada berita kasus Covid-19 naik, mulai ada penurunan cukup signifikan.
"Penurunannya bisa sampai 30 persen dari Bulan Januari. Januari itu normal hampir 10 ribu per hari saat akhir pekan, kalau hari biasa sekitar 8000, hampir sama karena waktu itu ada beberapa kegiatan yang berimbas pada stabilnya trafik pengunjung," ungkap Vero.
Pihaknya menegaskan, manajemen mal tidak pernah mengendurkan pengetatan dari awal pandemi terjadi sampai sekarang. Protokol kesehatan (Prokes) untuk masuk mal sesuai prosedur, yakni harus menggunakan masker, cek suhu, scan barcode aplikasi PeduliLindungi.
"Kami konsisten dari awal mau kasus naik atau landai, protokol kesehatan kami tidak pernah berubah. Jadi memang mewajibkan prokes itu garda utama untuk masuk mal," tegas Vero.
Terpisah, Public Relations Solo Grand Mall, Irénika Kusumaningrum menjelaskan terkait dikeluarkannya SE terbaru PPKM Level 3 ini ketentuan pelaksanaan prokes tetap sama. Hanya saja, pihaknya lebih memperketat kapasitas pengunjung mal.
"Rate-nya sesuai dengan SE yang baru terbit kemarin turun dari 75 persen menjadi 60 persen, tapi melihat situasi jumlah kunjungan di SGM masih terpantau normal dan belum mencapai kapasitas sampai dengan 60 persen, maka dari itu tetap masih aman," kata Iren.
Adapun maksimal kapasitas mal pertama di Solo ini bisa mencapai 15 ribu pengunjung. Berdasar data, saat ini jumlah pengunjung SGM biasanya 3000 hingga 4000 di hari biasa, sedangkan akhir pekan bisa mencapai 4000 hingga 5000 pengunjung. Tak ada pembatasan usia pengunjung, namun untuk anak di bawah 12 tahun perlu pendampingan orangtua.
"Menurut SE yang saat ini sudah berlaku, baru kebijakan itu yang kami sesuaikan. Kami masih memantau kondisi dan juga melihat SE yang selanjutnya akan dikeluarkan setelah tanggal 28 nanti," imbuh Iren.
Sementara untuk penyelenggaraan kegiatan di Solo Grand Mall, Iren mengungkapkan masih berjalan normal untuk acara reguler seperti akustik dan fashion show. Hanya saja untuk kegiatan tergolong dapat mengundang kerumunan masih belum dijalankan melihat kondisi PPKM saat ini. (rum)
(and_)