Pend & Budaya

Lestarikan Warisan Leluhur, Meracik Jamu Tradisional di Boyolali Dapat Hadiah

Pend & Budaya

16 September 2021 21:01 WIB

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali menggelar lomba meracik jamu sebagai upaya melestarikan warisan budaya leluhur

BOYOLALI, solotrust.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali menggelar lomba meracik jamu. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya melestarikan warisan budaya leluhur.

Sedikitnya ada lima macam jamu tradisional diracik 12 peserta untuk disajikan ke para juri. Adapun kelima macam jamu tradisional itu, yakni beras kencur, kunir asem, jamu pelentur lemak atau wedang juminten, jamu symplisia, dan jamu daun sirih.



Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali, Darmanto, mengatakan lomba dengan total hadiah Rp12 juta dari Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2021, diselenggarakan untuk tetap bisa melestarikan budaya, khususnya jamu sebagai pengganti obat berbahan dasar kimia.

“Di Jawa ada peninggalan dari nenek moyang, yaitu jamu-jamuan, inilah yang kita lestarikan. Harapannya para pelaku tetap bisa melestarikan peninggalan nenek moyang berupa jamu ini, baik dari perajinnya maupun kita penikmatnya,“ jelas Darmanto kepada wartawan, Kamis (12/09/2021).

Sementara itu, salah satu juri, Ody Dasa Fitranto, mengungkapkan terdapat empat kriteria dalam penilaian lomba meracik jamu. Kriteria pertama, yakni komposisi bahan dan kandungan dari jamu yang dibuat, alat dan bahan yang digunakan, kreativitas penyajian, dan estetika saat penyajian.

“Antusiasnya sangat kami apresiasi, semangat semua, bahkan ada yang berkreasi dengan model penyajian yang sangat menarik dan dari pakaian yang digunakan juga sangat menarik,” kata Ody Dasa Fitranto.

Nantinya, setiap peserta mendapatkan uang pengganti bahan pembuatan jamu sebesar Rp300 ribu serta mendapatkan uang pembinaan sebanyak Rp300 ribu.

Salah satu peserta lomba, Mira berharap lomba meracik jamu tradisional dapat terus berlanjut. Adanya lomba ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Saya senang sekali karena selama ini untuk perajin jamu agak sedikit tersisihkan. Adanya lomba meracik jamu tradisional ini dapat mengenalkan dan memacu kami para perajin jamu untuk lebih semangat lagi,” ujar warga Kecamatan Boyolali ini.

Usai melewati penjurian, juara I diraih Tuti Widayati dari Kecamatan Ampel, juara II disabet Siti Rahayu dari Kecamatan Mojosongo, dan juara III digaet Hani Siti Suryani dari Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono. (jaka)

(and_)