Hard News

Indonesia Lobi Arab Saudi Untuk Permudah syarat Umrah dan Haji

Nasional

22 September 2021 12:41 WIB

Jemaah Haji 2021 melakukan Wukuf di Padang Arafah, Arab Saudi. (Foto: Reuters)

JAKARTA, solotrust.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Masudi menemui Menlu Arab Saudi Faisal bin Farhan di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (21/9).

Pertemuan itu dilakukan untuk melobi pemerintah Arab Saudi agar meninjau ulang kebijakan terkait vaksin Covid-19 dan persyaratan pelaksanaan ibadah umrah bagi calon jemaah Indonesia. Retno juga berkesempatan menjelaskan situasi Covid-19 di Indonesia yang sudah sangat menurun akhir-akhir ini.



“Dan mengharapakn kiranya data-data tersebut dapat digunakan oleh otoritas Arab Saudi untuk meninjau kembali kebijakan terkait vaksin, umrah dan lain-lain,” ujar Menlu dalam keterangan pers dari New York, Rabu (21/9).

Retno juga menekankan pentingnya daftar penggunaan darurat vaksin Covid-19 yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau emergency use listing (EUL) dijadikan rujukan dalam pengambilan kebijakan terkait vaksin.

Arab Saudi telah menghapus ketentuan karantina 14 hari di Saudi bagi calon jemaah umrah dari sejumlah negara dengan tingkat penularan Covid-19 yang tinggi seperti Indonesia, namun pelaksaan umrah bagi WNI masih terkendala.

Sebab Arab Saudi mengganti ketentuan tersebut dengan aturan calon jemaah umrah yang telah mendapat dua dosis vaksin Covid-19 harus mendapat suntikan penguat atau booster dari empat vaksin yang direkomendasikan diantaranya AstraZaneca, Pfizer, Moderna dan Johnson&Johnson.

Sehingga bagi calon jemaah asal Indonesia yang mayoritas menggunakan vaksin Sinovac harus melampirkan dua sertifikat vaksinasi, yakni vaksin Sinovac dan vaksin booster.

Akan tetapi persyaratan vaksin booster ini memberatkan Indonesia, untuk itu, dalam waktu dekat, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berencana untuk mengunjungi Arab Saudi untuk melobi agar Indonesia bisa dilepaskan dari kewajiban emndapatkan satu dosis vaksin tambahan.

“Kami akan lobi, namanya juga ikhtiar, hasil tentu bukan tanggung jawab kita. Ikhtiar harus terus kita upayakan,” kata Yaqut seperti dilansir Antaranews.

()