Solotrust.com -Serial Korea Selatan "Squid Game" yang tayang di Netflix kini sedang menjadi perbincangan. Serial yang ditulis dan disutradarai oleh Hwang Dong Hyuk itu terus mencetak rekor. Setelah sebelumnya menjadi serial pertama Korsel yang berhasil memuncaki chart Netflix di AS dan menjadi runner up di chart Netflix global, pada tanggal 23 dan 24 September lalu, serial itu berhasil memuncaki chart Netflix global.
Dalam wawancaranya dengan Variety baru-baru ini, Hwang berbicara tentang rencana ke depan untuk serial itu, termasuk menjawab tentang kemungkinan adanya season 2.
Dia mengungkapkan bahwa dia sebenarnya tidak ingin "mengulangi prosesnya", yang menggambarkan sulitnya membuat serial itu.
"Pada hari-hari awal saya, saya akan minum setengah botol soju untuk mendapatkan ide-ide kreatif. Saya tidak bisa melakukannya lagi. Menulis 'Squid Game' lebih sulit karena ini adalah serial, bukan film," ungkapnya.
Hwang juga mengatakan butuh enam bulan untuk menyelesaikan dua episode pertamanya. "Saya berkonsultasi secara lisan dengan teman-teman dan mengambil petunjuk untuk perbaikan melalui pitching saya sendiri dan dari tanggapan mereka," lanjutnya.
Ketika ditanya untuk season 2, dia berkata, "Untuk saat ini, saya tidak memiliki rencana konkret untuk 'Squid Game 2'. Cukup melelahkan hanya dengan memikirkannya."
Dia melanjutkan, "Tetapi jika saya melakukannya, saya pasti tidak akan melakukannya sendiri. Saya akan mempertimbangkan untuk menggunakan ruang penulis dan ingin beberapa sutradara berpengalaman (bekerja sama dengan saya)."
Hwang juga mengatakan bahwa dia mungkin akan kembali ke film layar lebar sebelum membuat sekuel "Squid Game". Saat ini dia sedang mengerjakan draft film, yang sementara disebut "KO Club", kependekan dari "Killing Old Men Club", film yang premisnya tentang perang antar generasi.
"Squid Game" adalah serial bertema survival yang idenya mengacu pada permainan anak-anak Korea dimana "pemenang-mengambil-semua", sehingga terkadang agresif. Permainan ini menggunakan bidang dengan bentuk geometris di tanah yang menyerupai cumi-cumi.
Ide tersebut diaplikasikan pada perekrutan 456 pemain yang memiliki masalah keuangan yang pelik, dengan hadiah menggiurkan sebesar 45,6 miliar Won. Mereka berjuang sampai mati dalam menyelesaikan setiap putaran permainan anak-anak yang berbeda, untuk mencapai babak berikutnya, hingga akhirnya menjadi pemenang. (Lin)
(wd)