Serba serbi

Ketua Satgas Covid-19 IDI: Harap-Harap Cemas Gelombang 3 Feburari – Maret Tahun Depan

Kesehatan

19 Oktober 2021 12:16 WIB

ilustrasi pasien Covid-19. (Foto: Dok. TATV/vita)

JAKARTA, solotrust.com – Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Prof. Zubairi Djoerban menyebut adanya kemungkinan terjadinya gelombang 3 Covid-19 di Indonesia pada bulan Februari hingga Maret tahun 2022 mendatang.

Meskipun saat ini ini pengendalian pandemi di Indonesia sudah bagus, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 juga turun signifikan, Zubairi mengingatkan masih ada risiko penularan.



“Sebetulnya tergantung masalah perilaku masyarakat, apakah mau pakai terus protokol kesehatan atau tidak. Artinya, saat ini pergerakan masyarakat cukup sering dan cukup padat, sehingga ada risiko penularan,” ujar Zubairi dalam tayangan di kanal Youtube pribadinya, Selasa (19/10).

Hal lain yang menentukan kemungkinan terjadinya gelombang ketiga yakni penentu kebijakan yang mengatur mobilitas masyarakat.

“Penentu kebijakan harus konsisten,  jangan cepat-cepat mencabut peraturan perundangan PPKM, harus hatihati,” katanya.

Selain itu, Zubairi juga menjelaskan perlunya mewaspadai perilaku virus SARS-CoV-2 yang cepat bermutasi. Sehingga dikhawatirkan akan memicu gelombang ketiga dengan varian baru.

“Virusnya kan cepat, hampir selalu mutasi, terus muncul 1-2 mutasi yang mungkin berbahaya dikemudian hari,” ungkapnya.

Pihaknya berharap agar gelombang ketiga tidak terjadi melainkan berubah menjadi endemi, mengingat situasi pandemi Covid-19 Indonesia yang terus membaik.

“Namun endemi, artinya hanya ada di satu daerah di provinsi, kemudian nanti hilang, kemudian muncul lagi di tempat lain,” tukas Zubairi.

Saat ini positivity rate Indonesia sudah berada dibawah 3 persen, dibawah ambang batas yang ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meski risiko penularan rendah, masyarakat tetap diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

(zend)