Hard News

Satu Desa di Boyolali Rawan Longsor, TNI-Polri Buat Rencana Evakuasi

Jateng & DIY

11 November 2021 17:35 WIB

Simulasi petugas melakukan evakuasi korban bencana tanah longsor di Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, Boyolali Kamis (11/11/2021)

BOYOLALI, solotrust.com – Sejumlah warga di Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, Boyolali Kamis (11/11/2021) pagi, jatuh ke jurang sedalam lima meter akibat bencana tanah longsor di daerah setempat.

Puluhan petugas dari gabungan Tim Reaksi Cepat (TRC), TNI/Polri, Palang Merah Indonesia (PMI) beserta relawan mengevakuasi korban menuju Balai Desa Kendel posko darurat bencana.



Upaya penyelamatan terhadap korban tertimbun tanah, Polres Boyolali mengerahkan Tim K9 untuk mencari korban. Setelah pencarian beberapa waktu, akhirnya tim menemukan empat warga dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waras Wiris untuk dilakukan autopsi.

Hal itu merupakan gambaran dari simulasi tanggap darurat bencana tanah longsor digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan Komando Resor Militer (Korem) 074/Warastratama, Polres Boyolali, dan Kodim 0724/Boyolali.

Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama, Kolonel Inf Rudy Saladin mengatakan, simulasi ini bertujuan melihat kesiapsiagaan 250 personel yang sudah dilatih selama beberapa hari terakhir. Selain itu, seluruh personel juga diintruksikan untuk mempraktikkan metode, kinerja, atau koordinasi di lapangan saat terjadi bencana.

“Nanti ada yang evakuasi pengungsi bencana, pencarian dan penyelamatan korban, menggelar dapur lapangan, tenda evakuasi, posko lapangan. Hal yang terpenting adalah bagaimana berkoordinasi antarbagian, sehingga kerja kita, siapa berbuat apa, itu sesuai dengan apa yang sudah kita rencanakan sebelumnya,” katanya kepada wartawan.

Sekretaris Desa Kendel, Muhammad Ichwan mengatakan, dengan adanya simulasi ini sebanyak 6.672 jiwa warga dapat memiliki pengetahuan terkait mitigasi bencana tanah longsor yang sudah dua kali terjadi di Desa Kendel pada 2016 dan 2019 lalu.

Adapun dari empat dusun yang dimiliki, sebanyak 53 kepala keluarga (KK) atau 209 jiwa mengikuti simulasi agar mengetahui tindakan yang dilakukan saat bencana dan pascabencana.

“Desa Kendel itu terdiri atas empat Kadus. Kadus empat ini termasuk tanah yang labil dan ini kejadian masyarakat ini sudah yang dua kali. Kami dari pemerintah desa mengucapkan terima kasih dengan simulasi ini,” jelasnya. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya