BOYOLALI, solotrust.com - Warga Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Boyolali digegerkan dengan adanya sejumlah sapi dalam kondisi mendekam dan sebagian di antaranya tampak sekarat di pasar hewan setempat.
Kondisi tersebut terjadi pada Kamis (23/06/2022) pagi sekira pukul 05.00 WIB. Saat itu pasar hewan masih belum beroperasi, terlebih ada kebijakan penutupan, menyusul merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) saat ini.
Menurut Kepala UPT Pasar Hewan Desa Jelok, Sapto Hadi Darmono, operasional pasar dihentikan sementara atau ditutup kembali dari 27 Mei hingga 4 Juli 2022 mendatang.
“Menurut instruksi dari pemerintah Kabupaten Boyolali, penutupan pasar diperpanjang kembali,” katanya kepada wartawan, Kamis (23/06/2022).
Pada pagi tadi, sebanyak tujuh ekor sapi ditemukan warga dalam kondisi mendekam. Belum diketahui apakah ketujuh hewan ternak itu terkena penyakit mulut dan kuku atau tidak.
“Pihak yang tahu tentunya dari dokter hewan. Ini sudah dilaporkan tim kesehatan hewan,” ucap Sapto Hadi Darmono.
Diungkapkan, warga setempat setelah melihat ada sapi mendekam di area pasar lantas menghubungi petugas.
“Saya mendapat telepon dari paguyuban pasar. Setelah saya cek ke lokasi ternyata benar ada sapi perah,” terang Sapto Hadi Darmono.
Pemilik sapi perah disinyalir adalah warga di sekitar pasar hewan. Mereka mendapat hewan ternak itu dari wilayah Lumajang, Jawa Timur.
“Informasinya sapi perah tersebut dari Lumajang, Jawa Timur. Saat ini pemilik sapi lagi diperiksa petugas kepolisian untuk diminta keterangannya,” beber Sapto Hadi Darmono.
Penemuan sapi dalam kondisi sakit itu pun langsung dilaporkan ke pihak terkait. Pasar hewan di mana ketujuh sapi itu berada rencananya akan dilakukan penyemprotan secara menyeluruh.
“Khawatir ada penularan wabah PMK, rencananya pasar ini akan dilakukan penyemprotan,” tukas Sapto Hadi Darmono. (jaka)
(and_)