SOLO, solotrust.com – Dinas Kebudayaan Kota Solo kembali gelar acara tahunan bertajuk Festival Bocah Dolanan 2021. Festival yang diselenggarakan di Rumah Kabudayan ndalem Djojokoesoeman ini akan berlangsung selama dua hari, dimulai pada Sabtu (27/11) hingga Minggu (28/11).
Kepala Bidang Kesenian, Sejarah, Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Solo, Suhanto mengatakan festival tahun ini akan dimeriahkan oleh penampilan dari sepuluh sanggar yang ada di Kota Solo yakni Sanggar Gendhewa Pinenthang, Sanggar Seni Gedong Kuning, Sanggar Sang Citra Budaya, Sanggar Metta Budaya, Semarak Candrakirana Art Centre, Bengkel Seni Adanu Jumantoro, Sanggar Orek, Sanggar Seni Kemasan, Sanggar Pincuk, dan Sanggar Seni Sarwi Retno Budaya.
“Kita tampilkan sepuluh sanggar yang kita pilih lewat seleksi secara administrasi, secara prestasi dan lain sebagainya, sehingga kita pilih sepuluh sanggar ini dari sekian ratus sanggar yang ada di Kota Solo,” ucapnya usai menghadiri Festival Bocah Dolanan 2021, Sabtu (27/11).
Ia menyebutkan, tujuan diadakannya festival ini adalah untuk melestarikan nilai-nilai seni budaya terutama seni dolanan bocah (permainan anak-anak) di masa lalu, terlebih Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memiliki visi untuk mewujudkan Kota Solo sebagai kota budaya.
Selain itu, penampilan dari sepuluh sanggar yang membawakan berbagai macam permainan anak-anak ini ingin memberikan gambaran kepada generasi milenial atau anak-anak zaman sekarang mengenai permainan tradisional yang biasa dimainkan anak-anak pada zaman dahulu sebelum maraknya teknologi seperti saat ini.
“Kalau anak-anak milenial sekarang mungkin ketika tidak bisa kita tampilkan seperti ini mereka tidak tahu zaman nenek moyang mereka seperti apa ketika bermain, tahunya kalau sekarang kan anak-anak mainnya gadget ya,” ujar Suhanto.
Harapannya, lanjut Suhanto, berbagai nilai yang terkandung dalam permainan anak-anak yang ditampilkan dalam festival ini, seperti nilai sejarah, nilai budaya, pembentukan karakter gotong-royong dan mencintai alam serta bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan ini dapat dimaknai dengan baik oleh para penonton terutama anak-anak.
“Ini mengandung falsafah pembentukan karakter anak terutama adalah anak-anak yang berbudi luhur, yang sopan santun, yang menghargai orang tua dan menghormati sesama,” ungkapnya.
Sementara itu, setelah sempat vakum selama satu tahun akibat pandemi Covid-19, event tahunan Festival Bocah Dolanan tahun ini digelar secara hybrid dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (paramitha)
(zend)