SOLO, solotrust.com – Dua tahun sudah geliat Ramadan nyaris redup di Kota Solo. Pada tahun ini, geliat tersebut mulai kembali dihidupkan, salah satunya dengan pembukaan Festival Semarak Kampung Ramadan yang berpusat di sekitaran Balai Kota Solo, Sabtu (2/4) sore.
Geliat Festival Semarak Kampung Ramadan diawali dengan parade prajurit dari Keraton Kasunanan Solo. Dari pantauan Solotrust.com, para prajurit memulai parade dari Keraton sekira pukul 16.00 WIB, mengitari Alun-alun Utara, Jalan Jenderal Sudirman, hingga finish di Balai Kota Solo sekira pukul 16.30 WIB.
Setelahnya, acara berlanjut pada penampilan Hadrah Az Zahra, hingga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming datang sekira pukul 16.30 WIB. Selanjutnya, Gibran secara resmi membuka Semarak Kampung Ramadan dengan penyalaan simbolis lampu pernak-pernik Ramadan di Balai Kota Solo, sekira pukul 16.50 WIB.
Gibran pun antusias menyambut mengeliatnya kembali Ramadan di Kota Bengawan. Ia juga mempersilakan warganya untuk menyambut Ramadan tahun ini dengan semarak. Orang nomor satu di Kota Solo ini memberi lampu hijau ibadah Tarawih berjamaah, namun, pihaknya mengimbau warganya untuk menunda kegiatan buka bersama.
Selain di Balai Kota, Gibran menyatakan pihaknya telah mempersiapkan beberapa sudut, salah satunya Banteng Vastenburg sebagai sentra takjil untuk makin menyemarakan Bulan Suci pada tahun ini.
“Kita sambut dengan baik ya, karena tahun ini diperbolehkan bisa Salat Tarawih berjamaah, kita sambut baik, nanti kita sediakan juga untuk takjil di Benteng Vastenburg, penukaran uang, dan kegiatan-kegiatan seperti itu, Ramadan sampai nanti Lebaran,” katanya kepada rekan media saat pembukaan Sabtu (2/4).
“Silakan mau ngabuburit, tadarusan, ikut tarawih, kegiatan puasa di sini, silakan, nanti ada takjil, maksudnya beli. Saya sarankan buka bersama di rumah masing-masing, sekali lagi tetap waspada, ya,“ imbuhnya.
Menurutnya, Bulan Ramadan tahun ini menjadi momentum pihaknya menggeliatkan kembali perekonomian Kota Solo. Terlebih, selama dua tahun ke belakang, kegiatan-kegiatan tersebut nyaris mati suri.
“Sekali lagi sudah dua tahun ya, kegiatan dihentikan, kita ingin ya tahun ini bisa lebih meriah lagi, karena sekali lagi, bulan yang paling ditunggu-tunggu itu bulan Ramadan dan perputaran ekonomi di bulan Ramadan juga,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Semarak Kampung Ramadan, Sunarto Istianto mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dalam menghidupkan kembali geliat Bulan Ramadan tahun ini. Ia berharap, festival yang digelar hingga Lebaran ini, juga mampu melepas rindu masyarakat.
“Alhamdulillah mas Wali membuka kesempatan yang luar biasa memfasilitasi tempat ini dijadikan tempat untuk festival Semarak Ramadan. Semarak Ramadan ini kita harapkan melepas kangen-kangennya para pemudik yang sudah dua tahun tidak kembali ke kampung halaman,” katanya.
Namun, mengungkapkan bahwa Festival Semarak Ramadan ini masih memiliki banyak kekurangan. Ia pun berharap, dalam waktu dekat, pihaknya dapat menambah dan terbuka terhadap donatur dalam penambahan pernak-pernik lain di beberapa sudut kota.
Solotrust.com mengamati, beberapa ornamen lampu berbentuk kubus terpasang di sepanjang koridor Jenderal Sudirman. Selain itu, ornamen masjid, bulan-bintang, serta bedug terpasang di depan Balai Kota Solo.
“Ini tenaga produksinya belum jalan Insya Allah doakan saja sebentar lagi akan lebih semarak. Masih akan terus bertambah, kita masih menerima partisipan,” ujarnya. (dks)
(zend)