SOLO, solotrust.com - Kegiatan pameran memang penting untuk mempromosikan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Namun, yang paling penting adalah pendampingan dengan berbagai kegiatan yang menunjang peningkatan kompetensi UMKM sebelum berpartisipasi dalam suatu pameran.
Hal itu diungkapkan oleh Daryono selaku penyelenggara pameran UMKM yang sering berlangsung di kota Solo. Salah satunya, UKM Expo yang digelar di atrium Solo Paragon Mall beberapa waktu lalu.
"Gagasan ide (pameran UMKM) ini bermula dari banyaknya jumlah UMKM yang ikut pameran namun pihak kelurahan tidak tahu. Maka kami menyarankan kepada Dinkop untuk meminta data informasi potensi keunggulan masing-masing kelurahan," kata Daryono pada Solotrust.com, Kamis (2/11).
Tindak lanjutnya, kata Daryono, setelah terdata UMKM-UMKM di level kelurahan kemudian diadakan pameran tataran lokal. Yang didahului dengan memberi edukasi dan pelatihan agar UMKM dapat meningkatkan kapasitas produksi, cara mengemas produk, hingga promosi.
"Kedua, ada apresiasi bagi UMKM yang berhasil dikurasi untuk ikut pameran di level lebih tinggi. Jadi ada tahapannya," imbuh Daryono.
Menurutnya, pameran level lokal menjadi salah satu momentum kurasi atau seleksi UMKM-UMKM di kelurahan-kelurahan di Solo agar bisa ikut pameran mulai dari pameran regional, nasional, hingga internasional.
Frekuensi digelarnya pameran bisa jadi hanya diadakan satu kali dalam setahun. Yang lebih penting adalah pendampingan UMKM yang bermanfaat untuk peningkatan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas produksi.
"Dari sisi penjualan bisa meningkat melalui promosi pameran," kata Daryono.
Sebagai informasi, potensi kota Solo dilihat dari sektor ekonomi kreatif ada empat yang paling unggul yakni kuliner, kerajinan, fesyen dan seni pertunjukan. Artinya, tiga teratas adalah UMKM-UMKM berbasis kebutuhan pokok.
Solo sudah punya modal semua itu sehingga keberadaan UMKM-UMKM tersebut menjadi penting dan perlu mendapatkan perhatian khusus. Pihaknya mengharap agar program yang berfokus pendampingan UMKM semacam ini berkelanjutan karena terkait perubahan tren dan permintaan pasar.
"Misal saat ini ramai konsep ramah lingkungan. Agar UMKM lokal bisa memiliki daya saing," papar Daryono. (rum)
(zend)