Pend & Budaya

Munas 5 JSIT Indonesia Harapkan Pendidikan Indonesia Berdaya Saing Global

Pend & Budaya

13 Desember 2021 13:29 WIB

Jumpa Media JSIT Indonesia menjelang Munas 5 di Solo, Sabtu (11/12). (Foto: Dok. Solotrust.com/rum)

SOLO, solotrust.com - Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSlT) Indonesia senantiasa ikut serta memajukan pendidikan di Indonesia. Salah satu wujud nyata peran JSIT adalah bekerjasama dengan Kemendikbud Ristek RI dalam kegiatan Program Organisasi Penggerak (POP).

Demikian ungkap Ketua Umum JSIT Indonesia, Mohammad Zahri saat jumpa media dalam rangka menjelang Musyawarah Nasional (Munas) ke-5 JSIT Indonesia di Solo, Sabtu (11/12).



"Kami melatih para guru JSIT Indonesia di berbagai daerah untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. Tidak sedikit sekolah-sekolah yang tergabung dalam JSIT Indonesia yang mengikuti Program Sekolah Penggerak. Termasuk sebagian guru-guru JSIT Indonesia mengikuti Program Guru Penggerak," terang Zahri.

Saat ini jumlah anggota JSIT Indonesia mencapai 2.349 sekolah yang ada di 34 provinsi. Dengan fokus utama program pada pemberdayaan guru dan kepala sekolah. Sebab sekitar 60-70 persen kesuksesan sekolah tergantung pada guru sehingga pemberdayaan guru dan kepala sekolah sangat penting.

Dalam kesempatan itu, Zahri juga menyinggung adanya tiga tantangan pendidikan ke depan. Pertama, pandemi menjadi momentum digital learning atau pembelajaran secara daring namun peralihan dari PTM ke daring belum disertai kesiapan sistem.

"Berdasarkan survei level nasional yang kami lakukan, di atas 90 persen wali murid puas dengan pembelajaran daring. Belajar daring jika dikemas dengan baik hasilnya 90 persen wali murid puas," ujar Zahri.

Kedua, pembiayaan seringkali dibebankan yayasan sehingga dari segi keuangan terasa berat. Sejumlah lembaga sekolah hendaknya mengembangkan dana usaha untuk mendukung keuangan. Ketiga, keakraban guru dengan teknologi menjadi penting sebab pembelajaran secara digital ada standar sendiri.

"Butuh kerjasama dengan pihak luar dan dari dalam untuk pengembangan pembelajaran secara digital," ucap Zahri.

Terkait Munas ke-5 yang akan diadakan pada 20-24 Desember 2021 d Lorin Solo Hotel nanti, Zahri menjelaskan Munas kali ini mengusung tema "Semakin Kokoh, Bermutu, dan Berdaya Saing Global Menuju Indonesia Maju".

"Di tengah-tengah situasi sulit ini kita akan menjadi kokoh mulai dari tata kelola, jaringan anggota dan lainnya, maka akan kokoh kualitas pembelajarannya. Tema ini memberikan pemicu agar situasi sulit ini membuat kita berkembang. Tapi tidak hanya jadi visi tetapi benar benar dikembang sistem pembelajarannya," papar Zahri.

Zahri membeberkan ada tiga inti kegiatan Munas, yakni reorganisasi kepemimpinan, menyusun arah kebijakan organisasi yang menjadi panduan pengurus baru sekaligus proker selama 4 tahun ke depan, serta rekomendasi-rekomendasi terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia dan global.

Sementara itu, Ketua Panitia (OC) Munas 5 JSIT Indonesia sekaligus Ketua Wilayah JSIT Jawa Tengah, Sigit Cahyantoro menyampaikan kegiatan Munas akan dihadiri para pengurus JSIT Wilayah dari 34 provinsi di seluruh Indonesia termasuk Pengurus Pusat JSIT Indonesia.

"Adapun rangkaian kegiatan Munas meliputi Seminar 4 Pilar Kebangsaan, Konferensi ICIE (International Conference on Islamic Education), Webinar Parenting 'Menjadi Orangtua Interaktif untuk Generasi Emas 2045', Webinar Pendidikan 'Peta Jalan Pendidikan 2020-2035'," jelas Sigit.

Dan yang terpenting, imbuh Sigit, agenda Inti Munas yakni Persidangan, Pemilihan Ketua Umum Baru, dan Pelantikan Pengurus Baru JSIT Indonesia untuk periode selanjutnya. (rum)

(zend)