Ekonomi & Bisnis

Dorong UMKM Tembus Pasar Internasional, 3 Instansi Ini Buka Rumah Ekspor Solo

Ekonomi & Bisnis

23 Desember 2021 17:31 WIB

Peresmian Rumah Ekspor Solo, Selasa (21/12/2021)

KARANGANYAR, solotrust.com - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berkolaborasi menyelenggarakan Rumah Ekspor Solo (RES). Semangat sinergi dan kolaborasi ini dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebagai pedoman dalam operasional dan program RES.

Penandatanganan PKS dilakukan Kepala Kanwil DJBC Jateng dan DIY Muhamad Purwantoro, Kepala Kanwil II LPEI Ninik Martini, dan Kepala Kanwil DJP Jateng II Slamet Sutantyo. Peresmian RES secara simbolis dilakukan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa di Solo pada Rabu, 22 Desember 2021.



Berawal dari perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional, penurunan penerimaan negara, peningkatan belanja negara serta pembiayaan karena pandemi Covid-19, ketiga institusi itu membuka Rumah Ekspor Solo. Tujuannya memberikan dukungan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Soloraya dalam mengembangkan usaha, khususnya pemasaran ke pasar luar negeri.

Plt Direktur Eksekutif LPEI, Suminto, menyatakan pada program RES, LPEI akan menyediakan informasi terkini tentang pasar ekspor, kebutuhan dunia dan pasar terbuka untuk komoditas unggulan berpotensi ekspor dari seluruh Indonesia.

"Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI peningkatan ekspor nasional, LPEI akan menjalankan mandatnya dalam peningkatan ekspor nasional, baik dari aspek finansial maupun nonfinansial seperti penciptaan eksportir baru, khususnya di wilayah Solo dan sekitarnya," papar Suminto, Selasa (21/12/2021).

Pihaknya juga berharap, momentum peresmian RES berdekatan Hari Ibu semakin meningkatkan peran wanita atau ibu dalam sektor UKM, khususnya berorientasi ekspor.

Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II, Slamet Sutantyo, menyatakan DJP akan memberikan layanan dan informasi seputar perpajakan di RES. Selain itu juga akan mengkolaborasikan berbagai program unggulan untuk pemberdayaan UMKM, yakni Business Development Services (BDS) dan berbagai pelatihan seputar perpajakan yang mendukung berkembangnya UMKM, khususnya berorientasi ekspor.

"Dengan adanya Rumah Ekspor Solo ini diharapkan para pelaku UMKM dapat terbantu dalam mendapatkan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhannya, memperoleh kesempatan mendapat pinjaman khususnya terkait kegiatan ekspor, dan difasilitasi dalam pengembangan bisnis yang dijalaninya," papar Slamet Sutantyo.

Perkembangan kegiatan ekspor dan impor dunia yang pesat, lanjut dia, diharapkan semakin membuka peluang perdagangan lebih lebar dan membuka jalan terhadap ekspor berbagai komoditas dari Indonesia ke seluruh negara di dunia.

"DJP juga memberikan berbagai insentif pajak yang dapat dimanfaatkan oleh para UMKM, terutama di masa pandemi Covid-19," kata Slamet Sutantyo.

Acara diadakan secara hybrid ini dihadiri para pejabat Kementerian Keuangan dari Ditjen Bea Cukai dan Ditjen Pajak, serta dari pejabat LPEI. Hadir pula para kepala daerah di wilayah Soloraya, kepala dinas terkait, perwakilan dari UMKM, serta instansi terkait lainnya

Dalam acara itu, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani menjadi pembicara kunci. Diadakan pula talkshow bertema “Ibu, Inspirasi Bisnis Unggulan untuk Karya Eksportir Soloraya”.

Para perwakilan UMKM juga memberikan testimoni terkait kolaborasi awal dari ketiga instansi dan bagaimana mereka mendapatkan bantuan dalam kegiatan ekspor selama ini. (rum)

(and_)