Hard News

Kasus Omicron Bertambah, Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus

Nasional

4 Januari 2022 11:53 WIB

JAKARTA, solotrust.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mencatat penambahan kasus Omicron transmisi lokal pada Senin (3/1). Dengan demikian total kasus konfirmasi Omicron ada 152 kasus yang terdiri dari 146 kasus impor dan 6 kasus transmisi lokal.

''Dari 152 kasus yang masuk ke Indonesia, setengahnya tanpa gejala setengahnya lagi sakit ringan, mereka tidak butuh oksigen dan saturasinya masih diatas 95 persen. Sekitar 23 persen atau 34 orang sudah kembali ke rumah. Sampai sekarang tidak ada yang menbutuhkan perawatan serius di RS, cukup diberi obat dan vitamin,'' kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers di Jakarta pada Senin (3/1).



Kemenkes merinci kasus Omicron di Indonesia masih didominasi dari para pelaku perjalanan internasional yang berasal dari negara Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan USA.

Menyusul temuan ini, pihaknya mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terutama kelima negara tersebut. Sebab penularan Omicron terus meluas, terlebih saat libur pergantian tahun dipastikan mobilitas masyarakat kian meningkat.

Selain melakukan upaya promotif dan preventif, mencegah semakin banyaknya kasus Omicron yang masuk ke Indonesia. Upaya antisipsi dalam negeri juga dilakukan dengan memperkuat fasilitas pelayanan kesehatan termasuk aspek penunjang seperti SDM Kesehatan serta farmasi dan alat kesehatan.

''Jumlah tempat tidur di Indonesia ada sekitar 400 ribu, 30 persen atau 120 ribu kita dedikasikan untuk Covid-19, sekarang yang terisi sekitar 240-250 ribu tempat tidur. Jadi masih ada room sekitar 110 ribu yang sebelumnya memang sudah kita alokasikan untuk Covid-19,'' tuturnya.

Menkes menambahkan pada serangan varian Delta pada pertengahan tahun 2021, oksigen merupakan kebutuhan esensial bagi perawatan pasien Covid-19, baik di RS maupun isoman di rumah. Kelangkaan pasokan oksigen yang kemudian berdampak terhadap pasien yang sedang menjalani perawatan jntensif.

Untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis, Kementerian Kesehatan telah mendistribusikan kurang lebih 16 ribu oksigen konsentrator atau setara 800 ton/hari ke rumah sakit-rumah sakit untuk perawatan pasien Covid-19 terutama RS yang kesulitan mengakses oksigen cair.

''Kita juga sudah menerima dan sedang memasang 31 oksigen generator. Saat ini 70% sudah selesai. Ini oksigen medis yang besar bahkan bisa mengakomodir kebutuhan satu rumah sakit,'' terang Menkes.

Kebutuhan obat terapi bagi pasien Covid-19 juga melonjak signifikan saat kenaikan kasus pada pertengahan tahun lalu. Belajar dari pengalaman, saat ini pemerintah telah menyiapkan stok obat bagi pasien Covid-19 dan siap didistribusikan apabila terjadi lonjakan permintaan obat.

''Hari ini kita akan datangkan monoviravir, saat ini kita simpan dulu, kalau ada apa-apa nanti kami distribusikan. Obat ini terbukti bisa membantu menekan laju pasien yang saturasi 94 persen ke RS,'' kata Menkes.

Kendati varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi dengan risiko sakit berat yang rendah. Meskipun demikian, masyarakat harus tetap waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat. Untuk itu upaya pencegahan dan pengendalian dan upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan.

''Yang penting protokol kesehatan harus dilakukan dengan baik. Juga gunakan Pedulilindungi dengan disiplin, dengan begitu kita bisa trace. Yang kasus transmisi lokal di Medan kita jadi tahu dalam 5 hari terakhir kemana saja. Pastikan disiplin karantina dengan baik,'' tandasnya.

(zend)

Berita Terkait

Kasus Omicron Melonjak, Menkes: Puncak Omicron Bisa Dalam Waktu 40 Hari

Ini Empat Arahan Presiden Soal Penanganan Omicron

Grammy Awards 2022 Ditunda Karena Omicron

Waduh! Di Kanada Biar Positif Covid-19 Tetap Boleh Masuk Kerja

Penyebaran Omicron Cepat, Pemerintah Perketat Karantina

Hadapi Omicron, RS Darurat Covid-19 Kota Solo Disiagakan

Omicron Ditemukan di Indonesia, Menkes: Jangan Panik, Sistem Pertahanan Baik

Singapura Periksa Lonjakan Aneh Kasus Covid-19

Pemerintah Waspadai Lonjakan Covid-19 di Akhir Tahun

Update! Kasus Omicron Tambah 21 Orang Dari Luar Negeri

Waspada! Transmisi Lokal Varian Omicron Ditemukan di Jakarta

Kabar Gembira! 100 Juta Penduduk Sudah Vaksinasi Dosis Lengkap

Biaya RT-PCR dengan Hasil Cepat Dilarang Lampaui Tarif Tertinggi

Peringati Hari Kesehatan Nasional ke-57, Kemenkes Serahkan Arsip Statis kepada Arsip Nasional Republik Indonesia

Suntikan Vaksinasi Indonesia Capai Lebih 200 Juta Dosis, Lebihi Target WHO

Kemenkes Targetkan 78 Persen Anggaran untuk Belanja Barang dan Jasa Kesehatan Dalam Negeri

Waspada! Puncak Kasus Omicron Diperkirakan Akhir Februari Ini

Indonesia Tembus 1600 Kasus Omicron, Menkes: Hospitalisasi Rendah, Tetap Jalankan Prokes

Puncak Varian Omicron Indonesia Diprediksi Februari – Maret

Vaksin Booster, Menkes: Pertimbangan Ketersediaan Vaksin dan Hasil Riset

Menkes Pastikan Stok Vaksin Booster Cukup

Kemenkes Targetkan 78 Persen Anggaran untuk Belanja Barang dan Jasa Kesehatan Dalam Negeri

Waspada! Puncak Kasus Omicron Diperkirakan Akhir Februari Ini

Indonesia Tembus 1600 Kasus Omicron, Menkes: Hospitalisasi Rendah, Tetap Jalankan Prokes

Kasus Omicron Melonjak, Menkes: Puncak Omicron Bisa Dalam Waktu 40 Hari

Puncak Varian Omicron Indonesia Diprediksi Februari – Maret

Vaksin Booster, Menkes: Pertimbangan Ketersediaan Vaksin dan Hasil Riset

Berita Lainnya