SOLO, solotrust.com - Sejumlah panitia Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Sebelas Maret (UNS) dari unsur mahasiswa mengundurkan diri. Hal ini buntut pembatalan dua kegiatan PKKMB 2023, yakni Rekor MURI Ecobrick dan Student Vaganza oleh pihak rektorat.
Panita dari unsur mahasiswa disebut Generasi UNS juga telah membuat pernyataan sikap melalui Instagram @generasiuns. Berikut pernyataan sikap Generasi UNS:
"Sehubungan dengan pencabutan izin dan pembatalan sepihak oleh rektorat atas kegiatan Rekor MURI dan Student Vaganza dalam rangka apresiasi mahasiswa baru UNS 2023 pada 14 Agustus 2023, kami Panitia Generasi UNS 2023 menyatakan kekecewaan kepada pihak rektorat dan akan menarik diri dalam keikutsertaan kegiatan PKKMB UNS 2023 pada 21 hingga 23 Agustus 2023 dengan alasan di atas. Hal-hal yang berkaitan dengan dibatalkannya kegiatan ini akan segera ditindaklanjuti."
"Demikian surat pernyataan sikap ini kami buat sebenar-benarnya secara sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Kepada seluruh pihak yang bersangkutan, kami ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih. @generasiuns.".
Mengetahui hal ini, Ketua PKKMB 2023, Roni Syaifullah angkat bicara. Ia mengatakan pelaksanaan PKKMB tahun ini disesuaikan dengan regulasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pembatalan Rekor MURI dan Student Vaganza dilakukan agar mahasiswa baru dapat lebih fokus ke kegiatan PKKMB dipusatkan di universitas, fakultas, dan program studi.
"Sebenarnya rangkaian PKKMB untuk tahun-tahun sebelumnya ada kegiatan namanya Student Vaganza dan Rekor MURI. Tahun ini ditiadakan sesuai kebijakan pimpinan. Kami fokus di kegiatan PKKMB sehingga ini akan fokus ke fakultas dan keprodian agar mahasiswa tanggal 28 masuk kuliah. Jadi nanti secara teknis akan diadakan itu," terangnya, saat ditemui di Gedung Prakosa UNS, Senin (21/08/2023).
Roni Syaifullah mengungkapkan, unsur mahasiswa dalam hal ini Generasi UNS bukan panitia inti PKKMB.
"Sesuai regulasi dari kementerian bahwa panitia PKKMB adalah dosen dan pendidik dan teman-teman mahasiswa dari masing-masing fakultas, itu sifatnya untuk support system. Panitianya sudah terbentuk, jadi panitia yang mundur itu bukan panitia sifatnya inti untuk pelaksanaan ini," terang dia.
Roni Syaifullah tak mempermasalahkan pengunduran diri Generasi UNS sebab ia telah mempersiapan panitia dari masing-masing fakultas secara sentral.
"Memang secara spesifik teknis pelaksanaan dibicarakan secara mendalam. Itu juga menjadi pertimbangan terkait penugasan, tapi yang jelas juga kami sepakat dari pimpinan. Saya selaku PIC melaksanakan apa yang diperintahkan dari pimpinan," jelas dia.
Pembatalan dua kegiatan PKKMB ini berkaca dari yang terjadi di UIN Raden Mas Said Surakarta. Roni Syaifullah ingin semua pihak berhati-hati dalam menggelar PKKMB.
"(Kasus di UIN) itu juga salah satu pertimbangan. Artinya kita memang perlu berhati-hati. Kita perguruan tinggi negeri berbadan hukum BNPH, sehingga harus juga memberikan semacam berita terbaik. UNS tidak seperti yang terjadi di luar sana, tapi kami selalu membangun komunikasi. Kami secara resmi dari panitia pusat tidak ada kerja sama dengan adik-adik yang mengundurkan diri," pungkas Roni Syaifullah. (riz)
(and_)