SOLO, solotrust.com – Siapa yang tak kenal minuman segar dari buah siwalan yang difermentasi? Ya! Terkenal dengan nama Es Legen, minuman tersebut memiliki citarasa yang khas.
Legen merupakan minuman tradisional khas Tuban, Jawa Timur. Meski berasal dari Tuban, kini Legen mudah dijumpai dibanyak daerah, seperti Kota Solo.
Salah satu penjual Legen di Solo, Burhan, mengaku ia telah berjualan Legen sejak 2 tahun lalu. Pada awalnya ia bisa menjual 20 botol besar Legen per hari. Namun karena kini penjualannya menurun drastis hanya mampu menjual 5 botol per harinya.
“Saya jualan dari jam 8 pagi sampe habis Asar, ya sekitar jam 15.30 WIB saya sudah pulang. Awal jualan dulu saya pulangnya lebih lama, ya mau magrib gitu, tapi gara-gara sekarang penjualan menurun, istri menyuruh saya jualan sampe habis Asar saja,” kata Burhan.
Harga minuman Legen cukup terjangkau. Satu botol besar ukuran 1,5 liter minuman Legen dihargai Rp10 ribu dan botol sedang ukuran 750mil dibanderol Rp5 ribu. Jika ingin minum ditempat hanya Rp3 ribu pergelasnya.
Minuman Legen ini bisa bertahan sampai satu minggu, tapi semakin lama disimpan, maka rasanya akan semakin menyengat dan segar.
"Rasanya mirip air kelapa yang sudah basi, tapi ada rasa seperti tapenya juga, pokoknya seger diminum pas siang hari, apalagi cuaca panas seperti ini. Menurut saya, Legen cocok dinikmati dengan tambahan es batu, karena biar sensasi segar dari minuman legen lebih terasa,” kata salah satu pembeli Legen, Ridwan, Senin (10/1).
Minuman tradisional ini sudah akrab di lidah masyarakat Solo. Sehingga tak heran, penjual Legen di Kota Batik ini mudah dijumpai dipinggir jalan. (infinityfood)
(zend)