Ekonomi & Bisnis

Harga Anjlok, Kaum Hawa di Selo Sulap Wortel Jadi Manisan

Ekonomi & Bisnis

2 Maret 2022 04:31 WIB

Warga Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali menunjukkan olahan manisan dari wortel. (Foto: Dok. solotrust.com/jaka)

BOYOLALI, solotrust.com - Dampak menurunnya harga jual wortel dialami petani lereng Gunung Merapi dan Merbabu di Selo Boyolali yang mencapai harga Rp1000 hingga Rp1300 per kilogram, berdampak baik terhadap para ibu muda di desa setempat. Salah satunya dengan mengubah wortel menjadi olahan manisan seperti dilakukan warga Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali.

Kreativitas kaum hawa diberi nama Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Lestari sudah memproduksi berbagai olahan, seperti manisan dari wortel, keripik daun adas hingga wortel dibuat minuman seduh.    



Ketua Kelompok UPPKA Lestari, Apti Wiyanik, mengungkapkan mayoritas kalangan wanita di wilayahnya merupakan petani tumpangsari. Salah satunya membudidayakan tanaman wortel yang saat ini harga jualnya tergolong cukup rendah. Melihat kondisi itu, pihaknya mulai berinovasi dan berkreasi mengolah wortel agar memiliki nilai ekonomi.

“Kelompok saya menginisiasi bagaimana wortel yang tidak laku ini kami olah menjadi nilai rupiah yang sangat mengangkat ekonomi keluarga. Salah satunya kami praktik buat manisan,” terangnya kepada solotrust.com di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Selasa (01/03/2022).

Saat ini UPPKA Lestari mulai mencoba mengubah wortel menjadi manisan, dikemas dalam bentuk toples berisi 125 gram seharga Rp10 ribu. Adapun produknya dijual secara online serta dititipkan ditempat oleh-oleh khas Selo.

“Sementara ini saya titipkan dulu di tempat oleh-oleh khas Selo dan sebagian ditawarkan dengan cara online,” kata Apti Wiyanik. 

Cara pengolahan manisan wortel terbilang mudah. Pertama, wortel dikupas dan dicampur larutan garam, kemudian didiamkan selama dua jam. Selanjutnya dimasak dengan satu kilogram gula dan 1,5 liter air sampai matang. Setelah dingin dapat dikemas pada toples.

“Cara membuat sebenarnya mudah saja, bahan manisan dari wortel, garam, dan air hangat,” ucap Apti Wiyanik.

Dalam sepekan, pihaknya mengaku mampu produksi tiga kali. Dalam satu kilogram wortel yang diproduksi mampu menghasilkan 20 toples.

Selain menjadi manisan, kelompok UPPKA Lestari juga mengolah wortel menjadi serbuk minuman seduh dan sayuran lainnya menjadi olahan bernilai tinggi.

“Sebenarnya produk kami sudah banyak dan berbahan dari jenis sayuran asal Selo ini,” pungkasnya. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Baznas Boyolali Bagikan Wortel Gratis

Tradisi Saparan Warga Samiran Boyolali: Wujud Ungkapan Syukur atas Hasil Bumi

Tradisi Tungguk Tembakau, Ungkapan Syukur Warga Lereng Merapi-Merbabu Boyolali

Iduladha, PDI Perjuangan Karanganyar Kurban 4 Sapi Simental

Hari Lahir Pancasila, PDIP Karanganyar Ingatkan Kader Jangan Pernah Lupakan Partai sebagai Sumber dan Landasan Perjuangan

Latri Listyowati Pimpin Perpani Karanganyar, Targetkan 3 Emas Pra Porprov Jateng

Samsat Budiman dan Corporate Sumbang Rp19,363 Miliar Pajak Kendaraan Bermotor Jateng

Bea Cukai Surakarta dan Pemkab Boyolali Musnahkan 12 Juta Batang Rokok Ilegal dan Ratusan Botol Miras

Tempat Ibadah dan Lembaga Pendidikan Keagamaan di Boyolali Terima Bantuan Hibah Rp1,5 Miliar

Pasokan Tak Stabil, Harga Cabai di Pasar Tradisional Boyolali Fluktuatif

Ketua KONI Boyolali Terpilih bakal Diskusikan Olahraga

Museum Raden Hamong Wardoyo, Destinasi Edukasi Sejarah di Boyolali

Warga Desa Krasak Boyolali Lestarikan Tradisi Wiwit Jelang Panen Padi

Ketua KAI Jateng Desak Peradi Cabut Status Advokat Zaenal Mustofa

Bea Cukai Surakarta dan Pemkab Boyolali Musnahkan 12 Juta Batang Rokok Ilegal dan Ratusan Botol Miras

Suhu Panas Landa Sejumlah Daerah, BMKG Ungkap Penyebab dan Potensinya ke Depan

Berlatar Uzbekistan dan Indonesia, Film Pengin Hijrah Tayang di Bioskop Mulai 30 Oktober 2025

Terima Audiensi Bawaslu Jateng, Kanwil Kemenkum Jateng Berbagi Ilmu Pengelolaan JDIH

Tempat Ibadah dan Lembaga Pendidikan Keagamaan di Boyolali Terima Bantuan Hibah Rp1,5 Miliar

Berita Lainnya