SOLO, solotrust.com- Presdiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk berhati-hati menghadi perubahan. Ibarat kapal besar, dikatakan Jokowi, UNS bisa menjadi lincah atau tidak tergantung nahkodanya.
Hal itu disampaikannya melalui sambutan saat Sidang Terbuka Senat Dies Natalis Ke 46 UNS, Jumat (11/3). Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi berharap UNS dapat terus berinovasi untuk turut mengambil peran dalam kebangkitan ekonomi pasca pandemi.
"Untuk menuju transformasi ekonomi, kita harus habis-habisan. Pengembangan SDM harus berubah dan cepat. Hati-hati saya ingatkan ke UNS. UNS sudah menjadi kapal besar. Kapal besar kalau merubah harus pelan-pelan. Kalau masih kecil mudah, ini mahasiswa 40 ribu sudah jadi kapal induk. Kapal besar hati-hati, bisa tidak lincah. Tapi bisa juga lincah tergantung nahkodanya. Dan seluruh lembaga tinggi termasuk universitas harus lincah, harus update. Tetap harus hati-hati karena dunia berubah begitu cepat," paparnya.
Jokowi menambahkan, berkembangnya ilmu pengetahuan dengan pesat dewasa ini harus diikuti program yang dinamis. Selain itu risetnya juga harus berubah sesuai dengan perkembangan jaman.
"SDM untuk mengejar hanya perlu waktu dua tahun, kalau kita tidak cepat berubah, habis kita. Saya udah berhitung dan berkalkulasi, kita hanya punya waktu berubah dalam dua tahun ini. Sebab muncul bonus demografinya di 2030 nanti," imbuhnya.
Sementara itu, Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho dalam pidatonya mengatakan dalam rangka membangun sebuah pemulihan ekonomi melalui ekonomi kreatif, UNS telah secara aktif berkolaborasi dengan Solo Technopark untuk membangun ruang pendidikan terapan dan mempersiapkan UMKM untuk on-boarding bisnisnya secara langsung di unicorn-unicorn ekonomi kreatif Indonesia.
"Komitmen UNS telah disimbolkan dengan dibukanya gerbang ke 3 kampus yang langsung menghadap ke Solo Technopark," tukasnya. (awa)
(zend)