Hard News

Pejabat Negara hingga Priyayi Trah Mataram, Harapkan MN X Jaga Kebudayaan Jawa

Jateng & DIY

12 Maret 2022 16:50 WIB

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara (MN) X. (Foto: Pura Mangkunegaran)

SOLO, solotrust.com – Penobatan Gusti Pangeran Harya (GPH) Bhre Cakrahutama Wira Sudjiwa sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara (MN) X di Pura Mangkunegaran Solo, pada Sabtu (12/3) pagi, dihadiri pejabat-pejabat penting hingga keluarga dan kerabat Dinasti Mataram Islam.

Salah satunya Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, yang datang menggunakan mobil berplat RI 13 dan pakaian jas berwarna hitam. Dalam acara itu, secara terpisah dengan pejabat ia keluar dari Pura Mangkunegaran dengan berjalan kaki pukul 11.50 WIB, Sabtu (12/3).



Di sela-sela ia menuju mobilnya, Wimboh sempat menuturkan harapannya kepada MN X agar menjaga dan mengembangkan budaya Jawa, utamanya budaya Praja Mangkunegaran.

“Mudah-mudahan ini berkah buat seluruh masyarakat, keluarga besar Mangkunegaran, dan buat kita semua, untuk mengembangkan budaya kita, utamanya budaya Mangkunegaran,” katanya.

Lebih jauh, ia berharap agar budaya Pura Mangkunegaran dapat menjadi daya tarik untuk meningkatkan pariwisata Indonesia.

“Tentunya budaya kita jual untuk turis mancanegara, bahkan aset kita yang bisa kita jual, luar biasa,” terang Wimboh.

Tak jauh dari Wimboh, tamu lain perwakilan dari Trah Mataram Islam Kasunanan Solo, adik Susuhunan (Sunan) Pakubuwana XIII, yakni Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Benawa yang menggunakan pakaian adat Jawa Solo, juga keluar dari pura dengan berjalan kaki pukul 11.50 WIB.

Sebagai priyayi Kasunanan, KGPH Benawa berharap dengan Adipati baru ini dapat tetap menjalankan fungsinya, sebagai penegak budaya Jawa, atau Saka Guru Jawa.

“Semoga ke depan Mangkuenegaran jadi lebih baik, semakin hebat, tepat menjadi Saka Guru dan penegak budaya Jawa dan bangsa Indonesia,” katanya.

KGPH Benawa  juga mengapresiasi keluarga inti MN X dalam pemilihan beberapa calon Adipati atau Raja Mangkunegaran. Di mana sebelumnya, Pura Mangkunegaran sempat kekosongan tahta, yang kini konflik tersebut dapat diantisipasi keluarga inti.

“Saya sangat mengapresiasi karena kemarin itu timbul beberapa calon, dan mengerucut kelihatannya juga adem-adem saja, oleh karena-nya saya merasa ini didukung kerabat-kerabat yang ada di Mangkunegaran, dan mungkin mendapat simpati dan restu pemerintah,” tuturnya.

Sementara, Wakil Wali Kota (Wawali) Solo Teguh Prakosa yang datang menggunakan beskap juga mengungkapkan harapan singkatnya. Ia berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dapat bersinergi dengan Pura Mangkunegaran.

Terlebih dikatakannya, pada Desember 2021 lalu, GPH Bhre sempat menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk menyampaikan beberapa ide dan masukan.

“Saya kira visi-misinya beliau akan dijalankan dengan Pak Wali,” tukas Teguh.

Selain itu, penobatan MN X juga dihadiri beberapa tokoh penting lain, di antarany Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, serta tamu-tamu penting lainnya

Pun raja-raja dari Dinasti Mataram Islam turut hadir; Raja Kasunanan Solo Susuhunan (Sunan) Pakubuwana (PB) XIII, Raja Kasultanan Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwana (HB) X, dan Adipati Pakualaman sekaligus Wakil Gubernur DIY Paku Alam (PA) X. (dks)

(zend)