SOLO, solotrust.com – Akademi Seni Mangkunegaran (Asga) Solo menggelar ujian pendalaman seni tari yang diikuti mahasiswa D3 Seni Pertunjukan dan Protokoler di Pendhapa Prangwedanan sebelah timur Pura Mangkunegaran, Banjarsari, Solo, Minggu (27/3) malam.
Ujian Minggu (27/3) ini merupakan kali pertama yang digelar Asga dengan pertunjukan langsung di Pendhapa Prangwedanan. Kepala Bagian Akademik Kemahasiswaan Asga, Suprapto mengatakan, ujian di Pendhapa Prangwedanan dilaksanakan untuk menguji mental mahasiswa.
“Uji coba selama ini Asga belum pernah menampilkan ujian tugas akhir mahasiswa itu tampil, setelah ada perubahan struktural dan bagian akademik kemahasiswaan, mencoba menawarkan ke mahasiswa untuk tes mental,” katanya ketika ditemui Solotrust.com setelah acara ujian, Minggu (27/3) malam.
Sementara, tari yang diujikan, ialah dua tari Mangkunegaran di antaranya Tari Bondoboyo dan Tari Gambyong Pareanom, serta tiga tari luar Mangkunegaran dengan gagrak Solo: Tari Retno Pamudyo, Srikandhi Cakhi, dan Srimpi Mondhorini.
“Tidak hanya tradisi Mangkunegaran, tapi juga tradisi yang lain, seperti Gambyong Bondoboyo itu kan tradisi Mangkunegaran. Retno Pamudyo, Srikandhi Cakhi, dan Srimpi Mondhorini tu tradisi yang lain di luar Mangkunegaran, tapi tetap tari tradisi gaya Solo,” terang Suprapto.
Ujian ini diikuti mahasiswa angkatan 2017-2020, dari berbagai peminatan D3 Seni Pertunjukan dan Protokoler Asga: peminatan seni tari, pedalangan, karawitan, dan pambiwara, serta terbagi dalam 7 kelompok.
Dikatakan Suprapto, mahasiswa Asga memang dituntut tidak hanya mendalami seni yang dipilih dalam peminatan, namun juga seni pada peminatan lain.
“Sebelum tugas akhir, mereka harus melalui baik itu protokoler, karawitan dan pedalangan, itu wajib menyajikan tari, yang tari nanti juga mendalami protokoler, karawitan, dan pedalangan,” jelasnya.
Pada ujian-ujian selanjutnya, Suprapto mengatakan, pihaknya bakal menuntut mahasiswa untuk menampilkan dua tarian, masing-masing satu tari gaya Mangkunegaran, dan satu tari di luar Mangkunegaran.
Sementara, pada ujian Minggu (27/3) malam, mahasiswa hanya memilih satu materi tari saja baik dalam maupun luar Mangkunegaran.
“Next selanjutnya, ada materi tradisi lain harus menyajikan satu, tradisi Mangkunegaran satu, ini kan cuma satu sajian,” tukasnya. (dks)
(zend)