Hard News

Jelang Puasa, Pura Mangkunegaran Gelar Wilujengan Ruwahan Doakan Para Leluhur

Jateng & DIY

18 Maret 2022 10:02 WIB

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara (MN) X tampak khidmat dalam tahlilan Wilujengan Ruwahan di depan yogiswara, bertempat di Pendhapa Ageng Pura Mangkunegaran, Solo. (Foto: Dok. adindawardani)

SOLO, solotrust.com – Menjelang bulan Ramadan atau Påså (Jawa), Pura Mangkunegaran menggelar acara Wilujengan Ruwahan, yang merupakan acara adat tahlilan untuk mendoakan para leluhur Mangkunegaran pada Kamis (17/3) malam atau Kamis Pahing 13 Ruwah 1995 Tahun Jawa.

Serangkaian acara tahlilan dimulai sekitar pukul 19.25 WIB, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara (MN) X datang dari Bangsal Pringgitan menuju Pendhapa Ageng Pura Mangkunegaran untuk kemudian dipersilakan duduk di depan yogiswara yang mengenakan pakaian adat Jawa berwarna putih.



Prosesi tahlilan dan doa bersama berlangsung khidmat hingga purna sekira pukul 20.00 WIB, MN X kembali turun menuju Bangsal Pringgitan.

Tak langsung pergi, MN X tampak menyapa keluarga dalem Mangkunegaran dan para tamu undangan lainnya. MN X juga beberapa kali melayani permintaan foto bersama dari beberapa keluarga dalem dan tamu undangan hingga sekitar pukul 21.00 WIB, kemudian meninggalkan lokasi.

Sementara itu, Wilujengan Ruwahan ini merupakan yang perdana dipimpin oleh  MN X sebagai adipati baru, usai dinobatkan pada Sabtu (12/3) lalu.

Tradisi Pura Mangkunegaran untuk Mendoakan Para Leluluh

Wilujengan Ruwahan merupakan acara adat Pura Mangkunegaran yang diadakan di bulan Ruwah tahun Jawa, yang juga mengawali serangkaian prosesi sadranan atau ziarah keluarga dalem menjelang Ramadan atau Pasa.

“Wilujengan Ruwahan di Mangkunegaran ini adalah untuk ziarah setiap bulan Ruwah ya. Itu dari yang Jumeneng yang Mangkunegara I sampai semua yang sudah meninggal,” kata Satria Wedhana Mangkunegaran, Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Lilik Priarsa Tirtadiningrat selesai acara kepada wartawan.

Setelahnya, para kelurga dalem Mangkunegaran akan mengadakan serangkaian ziarah ke makam-makam leluhur,  di antaranya; ke makam leluhur Mataram Islam di Imogiri, Bantul dan Kotagede, Yogyakarta; Kaliabu, Magelang; Girilayu, Mangadeg, Karanganyar; dan sebagainya.

Dituturkan KRMT Lilik, acara ziarah leluhur dimulai dari Astana Mangadeg, Karanganyar, yang menjadi tempat peristirahatan terakhir pendiri Praja Mangkunegaran, yakni Pangeran Sambernyawa atau MN I, MN II, hingga MN III.

“Nyadran itu berhari-hari. Nanti kalau yang ke Imogiri itu satu paket itu ke Kota Gede, Imogiri, Kaliabu itu satu hari penuh, sampai malam. Yang hari pertama itu dari Mangadeg, Girilayu, lalu ke patihnya Kudunowarso, lalu ke patih-patih Napunegaran,” beber KRMT Lilik.

Sementara sesuai paugeran, ziarah nantinya hanya diikuti utusan dari Pura Mangkunegaran, dan tanpa KGPAA MN X.

“Iya karena beliau kan sudah tidak boleh lagi ke makam, makanya diadakan acara ini tuh gitu, terakhir kemarin sebelum Jumeneng, ya sekarang kalau Nyadran itu ya utusan kayak tadi resmi,” jelasnya. (dks)

(zend)