Hard News

Gara-gara Perang Sarung, 8 Remaja Diringkus Tim Sparta ke Mapolresta Solo

Hukum dan Kriminal

10 April 2022 16:16 WIB

Tim Sparta Sat Samapta Polresta Solo tangkap 8 remaja yang akan melakukan perang sarung di Kerten, Laweyan, Solo. Sabtu (9/4). Foto: Polresta Solo

SOLO, solotrust.com - Tim Sparta Sat Samapta Polresta Solo mengamankan 8 orang remaja yang hendak melakukan perang sarung di Jl. Ahmad Yani, Kerten, Laweyan, Solo, Sabtu (8/4) dini hari.
 
Kasat Samapta Polresta Solo, Kompol Dani Permana Putra mengatakan, 8 remaja itu diamankan ke Mapolresta Solo setelah diadukan warga.
 
"Ada aduan masyarakat melalui call center bahwasanya ada sekelompok pemuda perang sarung di Jl. Ahmad Yani. Selanjutnya Tim Sparta menuju lokasi sesuai informasi dari masyarakat tersebut. Dan di lokasi ditemukan 8 ABG tersebut berikut sarung yang sudah dipersiapkan untuk dipakai dalam ajang perang sarung," ucap Dani melalui keterangan tertulis yang diterima Solotrust.com Sabtu (9/4).
 
8 remaja itu selanjutnya didata, dan didapati beberapa berasal dari luar kota dan beberapa berstatus pelajar, di antaranya: AEI (18) warga Baluwarti, Solo; RBS (16) warga Tasikmadu, Karanganyar; BWS (18) warga Mojolaban, Sukoharjo; RA (23) warga Tegalgede, ASY (17) warga Tegalgede, SKJ (20) Warga Gatak, Sukoharjo dan RHK (17) Warga Mojosongo, Solo.
 
8 remaja itu kemudian diberikan imbaun agar tidak mengulangi perbuatan tersebut.
 
"Kemudian ke 8 ABG tersebut dibawa ke Mapolresta Solo untuk didata namanya dan berikan imbauan dan penekanan agar tidak mengulangi perbuatannya karena dapat merugikan orang lain dan diri sendiri yang berakibat fatal, dari ke 8 pemuda tersebut terdapat 5 orang yang berstatus sebagai pelajar," ucap Dani.
 
Setelah mendapatkan imbauan ke-8 remaja tersebut selanjutnya dibuatkan surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.
 
Sementara, Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengimbau masyarakat tidak melakukan perang sarung saat menjelang sahur.
 
Ade mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusivitas dengan tetap melaksanakan sahur di rumah.
 
"Kami imbau masyarakat agar tidak melakukan perang sarung karena sudah meresahkan. Kalau warga melihat kejadian ada perang sarung, laporkan kepada kami agar kami tindak," tegasnya.
 
"Lebih baik sahur di rumah bersama keluarga dari pada melakukan sahur on the road yang belum tentu ada manfaat untuk kita," pesannya.
 
Pihaknya menyediakan layanan 110 atau call center 0811-2957-110 yang dapat digunakan masyarkat untuk melapor kejadian serupa.
(dks)

(Wd)