Pend & Budaya

Typefest 2022 Solo, Pameran Internasional untuk Muliakan Seni Desain Typografi: Diikuti 12 Negara

Pend & Budaya

11 Mei 2022 23:33 WIB

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Solo menghelat pameran typografi internasional bertajuk Typefest Rhetoric of Maxim di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Selasa hingga Jumat (10-13/05/2022)

SOLO, solotrust.com – Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Solo menghelat pameran typografi internasional bertajuk Typefest Rhetoric of Maxim. Kegiatan ini diikuti desainer dan kreator dari 12 negara, termasuk Indonesia di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Selasa hingga Jumat (10-13/05/2022).

Lewat pameran ini, pihak penyelenggara ingin mengenalkan seni typografi ke masyarakat luas. Head of Chief Event Typefest 2022, Ipung Kurniawan, mengatakan selama ini typografi masih kurang mendapat tempat di masyarakat umum. Padahal menurutnya, typografi merupakan salah satu seni yang umum ditemukan.



Keresahan itu mendorong pihaknya menggelar pameran. Typografi merupakan salah satu metode seni penyampai informasi efektif di masyarakat.

“Kita sering menggunakan [typografi], karena seringnya seperti sego endog (nasi telur-red), sehingga masyarakat jadi biasa, padahal secara ditarik dari garis pengkaryaan typografi ini sebagai simbol bunyi. Ketika simbol dibunyikan typografi ini bisa menyampaikan pesan. Ketika pesan ini disampaikan, informasi bisa disampaikan dengan cepat,” kata Ipung Kurniawan kepada solotrust.com, Rabu (11/05/2022).

Event ini memuliakan. Kami menyajikan sebuah pewacanaan bahwa berkarya itu bisa pakai huruf. Huruf itu macam-macam, huruf itu unik, dan huruf di sekitar kita asyik untuk kita eksplor,” lanjutnya.

Di pameran ini terpajang 208 karya typografi dari 180 desainer dan kreator lokal, 48 karya dari 31 peserta mancanegara, serta total 15 kampus lokal dan lima kampus mancanegara. Sementara, 31 peserta luar negeri berasal dari Mesir, Hungaria, Iran, Italia, Malaysia, Polandia, Rusia, Taiwan, Timor Leste, Turki, dan Mexico.

208 karya itu juga dikuratori dua kurator dari ISI Solo Taufik Murtono dan Albertus Rusputranto Ponco Anggoro, serta dua kurator dari Asian Southeast Digital Art Associaton (Asedas) Ahmad Tarmizi Azizan dari Malaysia dan Naufan Noordyanto dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Adapun untuk lolos kurasi, peserta harus memenuhi kriteria karya berupa eksplorasi bentuk huruf dan eksplorasi pesan.

“Hal yang penting, ada eksplorasi bentuk hurufnya atau mengeksplorasi pesannya, selama ada dua itu lolos,” kata Ipung Kurniawan.

Kegiatan typografi ini merupakan acara pertama digelar FSRD ISI Solo. Selanjutnya, ajang ini bakal digelar rutin tiap dua tahun sekali.

Pada penyelenggaraan pertama ini, Ipung Kurniawan mengungkapkan, pihaknya sudah cukup mendapat apresiasi. Hanya saja, ia menyebut masih banyak kekurangan.

Pihaknya menargetkan, kegiatan dua tahun nanti bakal lebih dimudahkan pemilihan tema, serta bakal lebih terbuka untuk peserta, tidak hanya terpaku pada desainer dan kreator typografi saja.

“Acara pada pagelaran pertama ini cukup klise, masih cek ombak karena dari 208 peserta ini pasti malu-malu dan menebak seperti apa. Mereka datang, pengunjung ada, walaupun dikatakan tidak memenuhi target, tetapi kami merasa cukup terbayar lunas karena apresiasinya bagus,” terang Ipung Kurniawan.

“Untuk awalan brief-nya agak sulit diterjemahkan, sehingga teman-teman ada kebingungan untuk menerjemahkan. Ke depannya kami mencoba menyederhanakan brief-nya lagi dan pesertanya lebih terbuka,” tukasnya.

Selain pameran, Typefest 2022 juga menyelenggarakan beberapa workshop berkaitan dengan typografi, diikuti berbagai kampus dan sekolah, Selasa hingga Kamis (10-12/05/2022). (dks)

(and_)