SEMARANG, solotrust.com - Para pedagang daging sapi di Pasar Karang Ayu Kota Semarang mengaku belum mengetahui adanya informasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan sapi yang kini melanda diberbagai daerah.
Salah seorang pedagang sapi, Suci (50), menjelaskan dalam tiga hari terakhir tidak mendengar kabar apapun mengenai penyakit tersebut. Ia memasok daging dari beberapa wilayah, salah satunya Ambarawa.
"Penjualan daging masih lancar saja, tidak ada penurunan penjualan, stok saya masih ada, pembelinya juga lancar,” jelasnya kepada Solotrust.com saat di temui di kios pusat daging sapi pasar Karang Ayu lantai 2, Jumat (13/5).
Pedagang yang sudah berjualan daging sapi sejak 35 tahun lalu itu mengaku belum ada pemberitahuan apapun dari petugas kesehatan mengenai kabar penyakit itu.
Harga daging sapi pun masih stabil. Justru dalam dua hari ini mengalami penurunan Rp2 ribu per kilogram. Penurunan harga tersebut juga karena penyesuaian situasi pasca Idulfitri sepekan lalu.
Suci menyebut jika saat ini harga daging sapi berada di kisaran Rp130 ribu per kilogram.
"Justru harganya turun, belum ada info kenaikan harga lagi," tambahnya.
Harga hewan sapi per ekornya pun juga tidak ada kenaikan. Terakhir kali dirinya membeli 5 ekor sapi untuk stok lima hari kedepan. Suci menjelaskan menggunakan jasa potong daging di wilayah Boja, Kota Kendal yang kemudian ia jual langsung kepada pembeli di pasar Karang Ayu.
"Rata-rata harga sapi masih sama, tidak ada kenaikan harga atau kesulitan mencari hewan di tempat penjualan sapi,” imbuhnya.
Ia berharap kondisi wabah PMK tidak berdampak pada penjualan daging sapi di kota Semarang. (fj)
(zend)