Hard News

Tak Seperti Biasanya, Umat Buddha Solo Tak Memutari Candi saat Waisak

Jateng & DIY

18 Mei 2022 09:51 WIB

Candi yang berada di kompleks Vihara Dhamma Sundara, Pucangsawit, Jebres, Solo, masih dalam proses perbaikan saat perayaan Waisak, Senin (16/05/2022). (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com – Ada hal berbeda pada perayaan Detik-detik Waisak digelar umat Buddha Solo di Vihara Dhamma Sundara, Pucangsawit, Jebres, Solo, Senin (16/05/2022). Sebanyak 80 umat Buddha Solo pada tahun ini meniadakan pradaksina atau memutari candi yang berada di sebelah vihara seperti tahun-tahun sebelumnya.

Seksi Upaca Vihara Dhamma Sundara, Romo Mitisari Sutrisno mengatakan, peniadaan ini dilakukan lantaran candi tersebut dalam proses pemutihan. Dikatakan, bangunan itu berkonsep candi putih dan beberapa tahun ini mulai sedikit menghitam.



“Prosesnya kemarin batu ini sudah hampir beberapa tahun yang lalu mulai menghitam. Ini kan kita sebut candi putih, ini sudah masuk di Pemkot (pemerintah kota) Solo sebagai event, proses pembersihan ulang dan pen-coating-an,” katanya kepada awak media, Senin (16/05/2022) lalu.

Karena hal itu, pradaksina kemudian dialihkan ke area dalam vihara atau tepatnya di dhammasala. Sedianya pemutihan tersebut dijadwalkan rampung saat umat Buddha merayakan Detik-detik Waisak pertama setelah dua tahun pandemi, Senin (16/05/2022) kemarin.

Planning (rencana-red) hari ini selesai, tetapi  ternyata tidak selesai. Proses pembersihan ulang dan pen-coating-an (penguatan-red). Itu kira-kira hampir satu bulan, pembersihan sudah selesai tinggal pen-coating-an saja,” terang Romo Mitisari Sutrisno.

Candi putih ini dibuka pihaknya sebanyak empat kali selama setahun pada perayaan Waisak, Maghapuja, Asadha, dan Kathina. Candi itu kini diputihkan dengan warna doff.

“Ini dibuka empat kali, Waisak, Maghapuja, Asadha, dan Kathina, setiap hari raya boleh umat melakukan puja di situ. Kita nanti ambilnya doff, tidak mengilat biar awet perawatan,” ungkapnya.

Diharapkan pemutihan akan selesai dalam waktu dekat. Romo Mitisari Sutrisno mengungkapkan, pemutihan candi tak memengaruhi kekhidmatan ibadah di Hari Raya Waisak. Beberapa umat Buddha nampak masih memasuki area dalam candi usai acara Detik-detik Waisak sekira pukul 11.30 WIB.

“Mudah-mudahan tiga minggu atau satu bulan sudah selesai,” harap Romo Mitisari Sutrisno.

“Mereka (umat Buddha) [masih] melakukan puja karena stupa ini ada relief sang Buddha,”  jelasnya.

Sementara itu, pada saat pradaksina, umat Buddha memutari area stupa sebanyak tiga kali. Jumlah itu dimaksudkan pada Triratna, yakni Buddha, Dhamma, dan Sangha. (dks)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya