Entertainment

Suho EXO Jadi Pembicara tentang Hallyu di Universitas Stanford

Selebritis

23 Mei 2022 15:14 WIB

Suho EXO saat menjadi pembicara tentang Hallyu di Universitas Stanford (Dok. SM Entertainment)

Solotrust.com -Suho, leader EXO menjadi pembicara di panel diskusi tentang Hallyu di Universitas Stanford, AS.

Hallyu (Korean Wave/Gelombang Korea) adalah istilah yang mengacu pada tersebarnya budaya populer asal Korea Selatan secara global sejak tahun 90an. Hallyu ini meliputi berbagai hal dari mulai drama Korea, film Korea, komik Korea (manhwa), K-Pop, hingga masakan dan bahasa Korea. Ketertarikan masyarakat global kepada Hallyu ini umumnya memicu mereka untuk ingin mempelajari lebih dalam mengenai kebudayaan Korea.



Sebagaimana dikabarkan SM Entertainment dalam siaran persnya, Jumat (20/5), Suho ambil bagian dalam konferensi Studi Korea di hari pertama, yakni pada 19 Mei waktu setempat, yang berlangsung di Bechtel Conference Center Universitas Stanford.

Secara khusus, Suho membuat presentasi khusus dengan memanfaatkan 10 tahun pengalamannya sebagai artis K-pop untuk menyampaikan pemikirannya tentang pengaruh, skalabilitas, dan arah Hallyu.

"Kekuatan Hallyu dirasakan setiap hari, tidak hanya di atas panggung tetapi dalam kehidupan sehari-hari. Video dance cover di media sosial menjadi bukti bahwa Hallyu atau K-pop bukanlah konten sepihak. Seperti yang selalu dikatakan oleh produser Lee Soo Man, Hallyu telah menjadi 'konten rekreasi' yang dapat dinikmati dan diikuti oleh semua orang," kata Suho.

Suho juga menyebut komunikasi sebagai alasan terbesar mengapa K-pop menjadi pusat Hallyu saat ini.

"Ada banyak alasan mengapa K-pop menjadi pusat Hallyu, tetapi menurut saya 'komunikasi' adalah alasan terbesarnya. Artis berkomunikasi dengan fandom dalam berbagai cara, dan upaya ini menciptakan ikatan yang kuat antara artis dan fandom," kata Suho.

Mengakhiri presentasinya, Suho berkata, "Hallyu tidak terbatas pada satu genre. Ini telah menjadi fenomena global yang terus tumbuh dan berkembang karena menyebar ke seluruh masyarakat seperti musik, drama, film, makanan, dan pendidikan."

"Saya dan EXO akan melanjutkan perjalanan itu agar seluruh dunia bisa menjadi satu melalui musik. Saya berharap musik kami dapat memiliki pengaruh yang baik pada Anda di masa depan," tambah Suho.

Selain itu, selama sesi tanya jawab setelah presentasi panel, Suho langsung menjawab pertanyaan mendalam terkait Hallyu dan K-pop, seperti globalisasi K-pop, rahasia fenomena fandom yang kuat, dan di balik layar produksi musik, serta secara aktif berkomunikasi dengan penonton.

Selain Suho, CEO CJ ENM America Angela Killoren dan para profesor di Universitas Stanford juga turut menjadi pembicara.

Konferensi ini diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Asia-Pasifik Universitas Stanford dalam rangka memperingati 20 tahun berdirinya Program Korea, sebuah pusat yang mengkhususkan diri dalam studi Korea, dan mengundang para sarjana dan pakar dari seluruh Amerika Utara untuk membahas masa depan Korea.

Penggemar Hallyu pun semakin bertambah secara global. Berdasarkan laporan yang diterbitkan Korea Foundation Maret lalu, jumlah penggemar Hallyu tercatat mencapai 156,6 juta per Desember tahun lalu. Angka ini naik 29% dari 100 juta pada tahun 2020.

Jumlah penggemar Hallyu di seluruh dunia dikatakan telah meningkat 17 kali lipat dalam dekade terakhir, membuktikan popularitas global yang kuat dari konten dan bintang Korea. (Lin)

(WD)

Berita Terkait

Berita Lainnya