Hard News

Mods: Gaya Hidup Anak Muda Britania yang Berkembang sampai Kota Bengawan

Jateng & DIY

30 Mei 2022 17:05 WIB

Seorang pemuda berpakaian parka ala Mods di Solo Mods May Day, Bengawan Solo Park, Sabtu (28/05/2022). (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com – Dekade 1950 menjadi salah satu titik awal penting lahirnya budaya-budaya berbusana anak muda di Inggris. Situasi pascaperang dunia II, memungkinkan kebebasan anak muda dalam berekpresi.

Situasi itu pula yang turut mengilhami anak muda Britania melahirkan subbudaya mods. Salah satu subbudaya kelas pekerja yang lahir di era 1950-an hingga dekade 1960-an, serta banyak berkembang di daerah London. Mods juga lahir bersamaan dengan subbudaya rockers hingga sering disebut saingan dari mods.



Menurut media asal Inggris, BrigtonDome, mods merupakan subbudaya dipengaruhi pakaian ala Italia dengan item seperti parka, celana angkle hingga item bermerek Fred Perry. Dalam perkembangannya, anak muda bergaya mods lekat dengan musik jazz klasik, ska, R&B hingga soul. Pemuda mods juga lekat dengan motor scooter atau Vespa.

Sementara itu, ketenaran mods juga turut menjangkiti Tanah Air. Di Kota Solo misalnya, muncul Surakarta Mods Squad mengadopsi gaya kawula muda Britania dekade 1950-an. Dikatakan salah satu penyelenggara Solo Mods May Day, Krisna Bon, komunitas mods di Kota Bengawan muncul sejak dekade 2010-an.

Barang tentu tak mudah mengadopsi gaya anak muda Negeri Elizabeth di Kota Bengawan. Namun, menurut Krisna Bon, setiap tahunnya Surakarta Mods Squad terus berbenah untuk menyesuaikan gaya. Salah satunya dengan melakukan edukasi kepada anggota komunitas.

Setiap tahunnya, komunitas ini selalu berhasil mengakomodasi ratusan hingga ribuan massa untuk memperingati Hari Buruh Sedunia yang jatuh pada Mei. Tahun ini, Surakarta Mods Squad mampu mendatangkan 700 lebih massa ke Kota Solo. Ratusan hingga ribuan massa itu setiap tahunnya melakukan riding menggunakan motor pabrikan Italia, Vespa.

“Surakarta Mods Squad ini sebenarnya sudah ada sejak 2010, cuma kami memberanikan diri kali pertama event Solo Mods May Day di 2014. Dan dari 2014 itu, kami sudah mengedukasi, mods itu apa sih, kenapa harus pakai parka, kenapa pakai yang rapi-rapi,” katanya kepada solotrust.com, Sabtu (28/05/2022)

“Akhirnya dari tahun ke tahun yang sebelumnya Mods May Day itu pakai sandal jepit, akhirnya mereka pakai Docmart (Dr Marten) dan sebagainya. Mereka menyesuaikan, akhirnya Vespanya pun juga keren-keren, klasik,” terang Krisna Bon.

Selain acara tahunan, Surakarta Mods Squad terus menghidupkan gairah komunitas dengan melakukan pertemuan hingga night ride menggunakan Vespa. Pertemuan mingguan dilakukan untuk merayakan akhir pekan para pekerja.

“Kami nggak pasti, kadang cuma riding, night ride, kami ke kafe merayakan weekend karena libur kan, pekerjaan,” ujar Krisna Bon.

Sementara itu, pada acara tahunan Solo Mods May Day 2022 digelar Sabtu (28/05/2022), 700-an peserta peringatan Hari Buruh melakukan Scooter Rolling dari De Tjolomadoe, Karanganyar untuk finish di Bengawan Solo Park.

Peserta pun datang dari berbagai kota/kabupaten Soloraya hingga kota tetangga, seperti Semarang dan Yogyakarta. Diungkapkan, Solo Mods May Day merupakan acara tahunan selalu ditunggu ratusan hingga ribuan kawula muda bergaya ala pemuda Inggris 1950-an.

Peringatan tahun ini merupakan kali pertama sejak pandemi Covid-19 2020 silam. Selain scooter rolling, Surakarta Mods Squad mendatangkan beberapa musisi lokal hingga pengisi acara pada sharing session.

“Peserta banyak (berbagai kota), yang pasti dari Soloraya, tetapi pas meeting point ada teman-teman dari Salatiga, Semarang, Yogyakarta. Seakan-akan May Day itu hajatan dan selalu ditunggu-tunggu. Mods May Day kan memperingati Hari Buruh,” tandasnya. (dks)

(and_)