KARANGANYAR, solotrust.com - Farmer Organization for Asia (FO4A) memberikan pendampingan petani di Kabupaten Karanganyar. Kali ini di wilayah 4J, yakni Kecamatan Jumantono, Jumapolo, Jatipuro dan Jatiyoso, dalam menangani masalah sumber daya manusia, sumber daya alam, perubahan iklim, permodalan, dan dukungan pemerintah. Program pendampingan didanai lembaga internasional ini akan berlangsung selama tiga tahun dengan menggandeng organisasi koperasi tani di Karanganyar.
Menurut Simon Lavoie dari UPA Develompment International (UPADI), di berbagai negara yang didampingi program FO4A ini, permasalahan petani rata-rata sama, seperti sulitnya mengakses sumber daya, perubahan iklim yang memengaruhi kualitas produksi, dan makanan.
“Petani juga masih kesulitan mengakses sumber daya manusia, memaksimalkan sumber daya alam serta keterbatasan modal. Kadang juga susah mendapat dukungan dari pemerintah setempat Kami hadir di sini karena dengan pendampingan bersama organisasi tani bisa saling sinergi,” tambahnya kepada wartawan usai peluncuran program FO4A di Balai Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Karanganyar, Kamis (02/06/2022).
Simon Lavoie menambahkan, FO4A merupakan suatu program didanai International Fund for Agricultural Organization (IFAD), sinergi UPADI Canada bersama AgriCord, TRIAS Filipina. Dalam pelaksanaannya di Karanganyar, FO4A menggandeng Koperasi Ngudi Makmur Desa Kwangsan.Jumapolo.
Pihaknya siap membawa para ahli di bidang masing-masing dalam membantu petani keluar dari permasalahannya. Di tahap awal, dilakukan penilaian untuk menggali permasalahan di lapangan. Para relawan program akan mengikuti metode petani dengan memberi saran sesuai pengalamannya.
Program FO4A bertujuan meningkatkan kapasitas organisasi tani, penguatan pemasaran produk pertanian serta mencari alternatif sumber modal petani. Para pemuda dan wanita dilibatkan seluas-luasnya dalam program ini.
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Tani Ngudi Makmur (HTNM), Wagiyo mengapresiasi sinergitas lembaga internasional dengan organisasi tani di wilayahnya. Ia berharap hasil program mampu mendongkrak kapasitas petani dalam memperbaiki kualitas produksi dan pemasaran.
“Kami berharap sektor pertanian dapat diandalkan mendukung perekonomian. Produksi tanaman pangan bagus dengan nilai tawar tinggi,” paparnya. (joe)
(and_)