SOLO, solotrust.com - Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro mengungkapkan keraguannya menghadapi turnamen pramusim Piala Presiden yang kembali digelar tahun ini. Ia pun tak mematok target tinggi untuk tim asuhannya.
Eks pelatih PSIM Jogja musim lalu ini menuturkan gelaran Piala Presiden terlalu mendadak untuknya mempersiapkan skuad terbaik.
"Tidak seoptimal yang kami inginkan, karena dari awal tidak ada [rencana] Piala Presiden," katanya saat jumpa pers di Stadion Manahan Solo, Jumat (10/6).
Di gelaran Piala Presiden, PSS membawa 26 pemain. Dari komposisi yang dibawa, tidak ada pemain asing yang diboyong untuk menhadapi pertarungan di laga pertama Grup A kontra Persis Solo, Sabtu (11/6).
Seto menambahkan, ia membawa beberapa pemain muda dari tim junior, serta beberapa pemain yang sedang menjalani trial.
Selain hal itu, pelatih yang semasa karirnya pernah bermain di Pelita Solo ini meragukan timnya di laga awal, lantaran beberapa pemain sedang diterpa cedera.
Dari informasi yang dihimpun, beberapa punggawa PSS, di antara Kim Jeffrry Kurniawan, Ibrahim Sanjaya, hingga Dave Mustaine dan beberapa pemain lain sedang menjalani perawatan. Bahkan, kapten tim Bagus Nirwanto sebelumnya sempat dilaporkan mengalami cedera.
"Kami bawa 26 pemain, itupun tanpa pemain asing, ada beberapa pemain dari akademi, pemain dari trial, dan ada beberapa pemain yang cidera," bebernya.
Seto pun tak ambil pusing dengan keinginan manajemen yang menginginkan hasil terbaik di turnamen Piala Presiden nanti.
"Dari manajemen tentunya pengin hasil tebaik, tapi dengan kenyataan dengan persiapan yang ada, ya semaksimal kita mampu, kalau lolos ya syukur kalo nggak ya asem," ungkapnya.
Demikian, Seto berharap Super Elja -julukan PSS- tak menjadi pupuk bawang (tim penghibur). Ia berkomitmen akan tetap merepotkan tim lawan di gelaran tersebut.
Kompetisi Piala Presiden ini akan digunakannya untuk mengukur kekuatan di kompetisi resmi nanti.
"Harapan saya, kami juga bukan tim yang terasing, minimal di Piala Presiden kami bisa merepotkan tim lawan," tuturnya.
"Ini untuk evaluasi kami, bukan mengesampingan Piala Presiden, tapi lebih mementingkan kompetisi (Liga 1)," tukasnya. (dks)
(zend)