Ekonomi & Bisnis

Tak Terpengaruh PMK, Pedagang Kambing di Solo Pede Raup Untung di Musim Iduladha

Ekonomi & Bisnis

13 Juni 2022 16:21 WIB

Kambing yang dijual di Pasar Kambing Semanggi, Pasar Kliwon, Solo. (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang merebak di berbagai daerah tak mempengaruhi penjualan hewan kurban di Pasar Kambing Semanggi, Pasar Kliwon, Solo.

Salah satu pedagang kambing di pasar tersebut,  Mustafa mengungkapkan, hingga Senin (13/6) penjualan kambing meningkat dibanding pandemi Covid-19 dua tahun ke belakang.



Peningkatan penjualan kambing ini juga didukung pasokan yang masih lancar. Hal ini berbeda dengan pemberlakuan lockdown untuk pasokan hewan sapi. Sementara, Mustafa memasok hewan dari Ponorogo, Jawa Timur.

"Ya alhamdullilah ini agak lebih ramai timbang kemarin, tapi pasar sana (sapi) kan ditutup jadi kan a kambing masih bisa jual beli. Sapi enggak bisa karena pasokan," katanya ditemui Solotrust.com, Senin (13/6) siang.

"Biasanya dari Ponorogo langsung pasarnya," sambungnya.

Dalam sekali menyetok, Mustafa menurunkan sebanyak 17-29 kambing dari mobil pick-up-nya. Ia mendatangkan kambing Jawa yang dijual kisaran Rp1,7 juta hingga Rp4 juta.  Harga kambing akan meningkat di detik-detik Hari Raya Kurban.

Sementara, ia mengaku dalam kurun 3 hari terakhir sudah menjual 17 ekor kambing.

"Ya laku 17 ekor 3 hari, itu harganya Rp1,7 itu yg paling kecil kalau besar-besar ya sampai Rp3,5-3,7 juta gitu. Paling mahal Rp4 jt. Yang Rp1,7 juta bisa meningkat jadi Rp2 juta  sampai Rp2,2 jutaan itu H min 2-7," ungkap Mustafa.

Hal ini berbeda dengan penjualan 2 tahun ke belakang, di mana penjualannya merosot hingga 50 persen. Ia pun optimis, penjualan kambing bakal terus meningkat di pelonggaran Iduladha tahun ini, serta dengan pembatasan hewan jenis sapi di iklim PMK.

"Diprediksi tahun ini meningkat. (Kalau tahun lalu) Ya merosot, setengah dari biasanya. 50 persen lah," jelasnya.

Sementara itu, pemeriksaan hewan di Pasar Kambing Semanggi terus digencarkan selama musim PMK ini. Lurah Pasar setempat, Triyono mengatakan pemeriksaan di pasar itu dilakukan oleh Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertan KPP) setiap harinya.

"Dispertan KPP setiap hari mengadakan pemantauan dan pemeriksaan hewan kambing, itu setiap hari mulai jam 08.30 WIB sampai 10.30-11.00 terus itu untuk mengantisipasi PMK. Yang kedua dari Dinas Perdagangan (Disdag) sendiri mengintruksikan untuk mengadakan pemeriksaan itu," katanya Senin (13/6).

Hingga kini, belum ditemukan hewan terkontaminasi PMK di pasar tersebut. Ia terus mengimbau pedagang untuk mendatangkan hewan yang sehat.

Menurutnya, pedagang di Pasar Kambing Semanggi sejauh ini sudah sadar terkait kesehatan hewan.

"Itu kita cuma mengimbau kalau pedagang membawa dagangan itu yang sehat, tetapi pedagang sendiri sudah sadar kok, soalnya nanti risiko kalau bawa yang sakit di sini ditutup pedagang juga rugi nggak bisa jualan, kebanyakan pedahang di sini sudah menyadari itu," ujarnya. (dks)

(zend)