SOLO, solotrust.com - Pihak penggelola sedang mengebut rencana revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) oleh pemerintah Kota (Pemkot) Solo dan Taman Safari Indonesia. Dijadwalkan akan terjadi penutuan per 1 Juli 2022 mendatang.
Nah, jelang penutupan itu, pihak penggelola sedang mengebut penyelesaian soal grand design revitalisasi.
Direktur Utama TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengatakan, pada pekan ini pihaknya akan segera mempresentasikan grand design untuk disetujui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
"Presentasi dengan Mas Wali, Mas Wali menyampaikan, setelah itu eksekusi tutup [revitalisasi] jalan," katanya, ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (16/06/2022).
Bimo Wahyu Widodo membeberkan dari grand design akan ada beberapa satwa mesti dipindahkan. Hal ini sedang ia koordinasikan dengan Kementerian Lingkungan Hidup.
"Pemindahan tetap nanti kami sudah koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Selama proses pembangunan nanti dicicil pemindahannya, satwanya yang dipindah sedang kami bicarakan," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya mesti melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai dasar grand design.
Diungkapkan, RUPS sebagai payung hukum atas imbas yang terjadi selama proses revitalisasi berlangsung. Revitalisasi akan berimbas ke beberapa sektor terkait di lingkungan kerja TSTJ, terutama menyangkut pembaruan jam kerja karyawan.
"Dari keputusan itu ditutup kan berarti ada efek lain kan, efek itu semuanya di RUPS itu. RUPS itu dasar grand design," jelas Bimo Wahyu Widodo.
Lebih lanjut Bimo Wahyu Widodo menyatakan, pihaknya kini sedang mengejar segala proses finalisasi grand design. Sesuai rencana, TSTJ tutup per 1 Juli mendatang.
"Kita tunggu dalam minggu-minggu ini, bulan-bulan ini kita kejar terus, gas pol terus ini," ucap direktur utama TSTJ.
"Tunggu tanggal mainnya," pungkas dia. (riz/dks)
(and_)