Hard News

2019, Kemenperin Target Pertumbuhan 1 Juta SDM Sektor Tekstil

Jateng & DIY

12 Maret 2018 16:19 WIB

Dirjen IKTA Achmad Sigit Dwiwahjono saat melakukan kunjungan kerja di Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Solo (AK Tekstil Solo), Senin (12/3). (solotrust.com/arum)





SOLO, solotrust.com- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan 1 juta tenaga kerja siap pakai di sektor tekstil pada 2019 mendatang. Hal itu diungkap oleh Achmad Sigit Dwiwahjono, Dirjen IKTA (Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kemenperin) saat melakukan kunjungan kerja di Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Solo (AK Tekstil Solo), Senin (12/3).

"SDM untuk sektor tekstil tumbuh 3,45%, ini merupakan loncatan, yang tadinya minus 1%. Ini harus dipertahankan dengan penyiapan SDM," ujarnya kepada media.

Untuk itulah pihaknya melakukan pelatihan hingga membangun akademi komunitas di Jawa Barat, Jawa Tengah dan wilayah lain. Tujuannya, agar SDM siap pakai langsung di sektor industri khususnya tekstil.

"Ini merupakan suatu program terobosan Kementerian Perindustrian dimana kekurangan sumber daya manusia khususnya di industri tekstil. Mencari tenaga kerja 5 ribu orang saja kesulitan. Sehingga kementerian mendorong percepatan penyerapan SDM khususnya untuk investasi baru di sekitar industri tekstil," terangnya.

Disadari, saat ini tenaga kerja lulusan Akademi Tekstil jumlahnya sangat terbatas. Maka, perusahaan yang bisa mendapatkan alokasi SDM lulusan akademi tekstil harus melalui perjanjian dulu. Sebab harus dibagi rata dari 3,5 juta kebutuhan secara keseluruhan.

Adapun ekspektasi pertumbuhan tenaga kerja sektor tekstil nasional sebesar 3,5%. Kata Achmad, Angka itu lebih rendah dibanding luar negeri yang berada di angka 5%. Pihaknya menilai, angka ekspektasi pertumbuhan nasional itu belum cukup karena ekspor Indonesia masih 2 %.

Dari aspek industri, Kemenperin rupanya sedang melaksanakan restrukturisasi peralatan-peralatan teksti yang sudah tua untuk diganti peralatan digital. Menurutnya, mau tidak mau harus diterapkan teknologi digital.

Sedangkan Kepala Pusdiklat Industri, Mujiyono menjelaskan Akademi Tekstil Solo merupakan akademi dengan jenjang program DII yang terdiri dari 3 program studi. Yaitu Teknik Pembuatan Benang, Teknik Pembuatan Kain Tenun dan Teknik Pembuatan Garmen.

"Jumlah mahasiswa AT Solo hingga saat ini sudah 502 orang. Terdiri dari 102 orang angkatan pertama di tahun 2015 dan 400 mahasiswa aktif angkatan 2 tahun 2016 dan angkatan 3 tahun 2017," katanya.

Untuk menyalurkan SDM, telah dilakukan kerjasama dengan 7 perusahaan se-Solo Raya di tahun pertama. Sekarang sudah mencapai 17 perusahaan tidak hanya Solo Raya tapi juga Yogyakarta, Sidoarjo hingga Pasuruan. (arum)

(wd)