SOLO, solotrust.com - Proyek pembongkaran Jembatan Mojo akan dilakukan dengan 3 tahap pengerjaaan 27 Juni hingga 6 November mendatang. Pada pengerjaan tahap 3 pada 5 September hingga 6 November 2022, akan dilakukan pembongkaran dimalai masing-masing satu sisi jembatan bagian selatan dan utara.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo, Joko Supriyanti menyatakan selama pembongkaran satu sisi, jembatan masih dapat dilalui kendaraan.
Hanya saja, sesuai rekomendasi satu sisi yang tersisa itu hanya dapat dilalui kendaraan roda dua saja.
"Metodenya nanti pelat lantai dibelah dua satu sisi utara/selatan diganti pelat lantai ortotropik, plat beton existing masih dipakai untuk kendaraan tapi rekomendasinya hanya roda dua," ujarnya ditemui Solotrust.com, Rabu (29/6) siang.
Kendaraan roda 4 akan dialihkan untuk menghindari jembatan tersebut. Joko menuturkan, pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan menyiapkan jalur Jembatan Bacem sebagai alternatif.
"Kemarin sudah disepakati dengan Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Sukoharjo maupun Pemkab Karanganyar kendaraan roda 4 dari Bekonang ke Mojolaban masuk ke Jalan Ciu masuk jembatan Bacem," tuturnya.
Selain itu, roda dua nantinya juga dapat melintasi Jembatan Jurug C. Namun, jembatan ini diperkirakan akan terjadi kedapatan lantaran di saat hampir bersamaan akan dikerjakan proyek penggantian Jembatan Jurug B.
Kendaraan berat dari atau ke arah Sragen akan dilalihkan ke jalan tol. Terlebih dengan adanya proyek Elevated Rel Joglo yang sudah digarap.
"Akan diganti nanti pengalihannya sama-sama menggunakan jembatan Jurug C, dan juga kendaraan dari arah Sragen karena bersamaan dengan proyek Elevated Rel Joglo, nanti kendaraan angkutan berat semua sudah masuk ke tol," tambahnya.
Untuk mengurangi dampak kepadatan kendaraan yang bakal terjadi, Joko menyebut pihaknya meminta kontraktor PT Salim Perkasa Contruction untuk memangkas sebulan waktu pengerjaan.
Percepatan pengerjaan, jika memungkinkan akan dilakukan pada pengerjaan bulan Agustus hingga Oktober. Atau pada pengerjaan tahap 2: fabrikasi ke tahap 3: pembongkaran pelat lantai jembatan.
"Sesuai dengan kontrak kita 5,5 bulan, tetapi kita bisa mereduksi 1 bulan jadi 4,5 bulan. Karena kita betul-betul memperhitungkan antara Mojo dengan Jurug ini bersamaan, dampak yang ditimbulkan cukup tinggi apalagi dengan adanya proyek Joglo," tukasnya.
Proyek ini dibangun menggunakan dana dari hibah bantuan keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Rp22 miliar dan sisanya pendampingan fisik APBD Solo Tahun 2022. Total nilai kontrak sebesar Rp28.103.460.098,63. (dks)
(zend)