Hard News

Penutupan TST Jurug Resmi Ditunda Sebulan, Revitalisasi Tetap Digarap Awal Juli

Jateng & DIY

30 Juni 2022 17:10 WIB

Air danau TSTJ yang mulai disurutkan, Kamis (30/6) sore. (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengonfirmasi pengunduran penutupan Taman Taru Satwa Jurug (TSTJ). Sebelumnya dijadwalkan TSTJ akan ditutup per-Jumat (1/7) besok bersamaan dengan pengerjaan tahap 1 revitalisasi. Kini penutupan itu ditunda selama sebulan.

Gibran menjelaskan, penundaan penutupan ini dilakukan lantaran mempertimbangkan momentum liburan sekolah hingga Juli ini. Selain itu, ia menuturkan pengerjaan tahap awal masih bisa memungkinkan untuk TSTJ tetap beroperasi.



Artinya, meski penutupan ditunda, pengerjaan revitalisasi sudah mulai dilakukan.

“Penutupannya mundur sebulan tetapi pengerjaan tetap Juli, karena pengerjaan tidak perlu menutup kebun binatang, soalnya eman banget nutup pas libur sekolah gini, tetapi tetap on-schedule,” katanya, Rabu (29/6).

Pada pengerjaan tahap 1 ini, revitalisasi akan dilakukan dengan membangun beberapa fasilitas seperti lahan parkir, tambak, hingga restoran apung. Kepastian itu didapat Gibran setelah pada Selasa (28/6) Gibran melawat ke Taman Safari Indonesia selaku investor proyek revitalisasi di tengah agendanya di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Asian Para Games (APG).

“Pekerjaan awal garap parkiran, garap tambak depan yang loket, kita bikin panggung, danau, restoran apung, feeding zoo, fase 2 ada tambahan-tambahan,” bebernya.

Ia juga memastikan, sesuai rencana pengerjaan akan rampung pada akhir tahun nanti.

“Kan habis Rakornas APG saya langsung ke kantornya taman safari, semuanya on time kok, Desember tetap bisa buka untuk fase satu,” terangnya.

Sementara itu, dari pantauan Solotrust.com, Kamis (30/6) sudah mulai nampak aktivitas persiapan pengerjaan revitaliasi di area danau TSTJ. Danau itu sudah nampak disurutkan, sedangkan nantinya, akan dilakukan pengerukan.

“Danau dikeringkan biar tahu berapa volume lumpur yang harus dibuang, ini baru ini, kita mau hitung, kalau dikeruk berapa, alat-alatnya berapa,” kata Direktur TSTJ, Bimo Wahyu Widodo, Kamis (30/6) sore. (dks/diky/sand)

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya