Hard News

Sempat Terhenti Karena Pandemi, Kwarcab Pramuka Kembali Bedah Rumah Warga Tak Layak Huni

Sosial dan Politik

1 Juli 2022 15:09 WIB

Rumah milik Ekawati dan Sri Wahyudi di Jalan Gergaji Balekambang IV, Rt8/7 ini mendapat bantuan bedah rumah dari Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Semarang, Jumat (1/7). (Foto: Dok. Solotrust.com/fj)

SEMARANG, solotrust.com - Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Semarang kembali melakukan bedah rumah warga yang tidak layak huni. Warga yang beruntung akan mendapatkan dan bantuan bedah rumah senilai Rp23.140.000.

Menurut Wakabina Muda Semarang Selatan, Supomo menjelaskan dana pembangunan bedah rumah ini berasal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Dana tersebut dihibahkan melalui kwarcab dan kemudian disalurkan ke Kwartir Ranting (Kwarran) kelurahan.



Rencananya, akan ada dua rumah yang mendapatkan bantuan bedah rumah ini. Namun, saat ini baru satu unit rumah yang baru bisa di bongkar dan tata ulang.

“Nominal dari dana hibah yang disalurkan senilai Rp23.140.000. Jumlah tersebut sudah termasuk biaya tukang serta bahan bangunannnya,” kata Supomo.

Menurutnya, rumah pasangan suami istri tersebut sudah layak mendapatkan bantuan ini. Supaya rumahnya bisa di rombak harus memenuhi syarat dan ketentuan yang sudah ditetapkan.

"Ada syarat yang harus dipenuhi, seperti surat rumah harus hak milik, dan tidak layak huni selanjutnya ada persetujuan dari RT dan RW setempat," ujarnya.

Supomo menjelaskan, rumah yang menjadi sasaran renovasi ini berada di Jalan Gergaji Balekambang IV Rt.8 Rw7 seluas 6x7 meter.

Bagian dindingnya terbuat dari seng. Nantinya, dinding akan diganti dengan batu bata ringan dan atapnya terbuat dari baja ringan.

Lebih lanjut Supomom mengungkapkan bantuan rumah yang kedua rencananya menyasar di daerah Lamper, tapi pihaknya belum bisa memastikan rumah siapa yang berhak mendapatkan bantuan tersebut. Sebab dana hibah yang kedua belum tersedia.

"Sebelumnya sudah ada rencana rumah yang akan dirombak, namun setelah dicek ternyata rumah tersebut layak huni. Skhirnya rumah tidak jadi di rombak," katanya.

Menurut pemilik rumah, Ekawati dan Sri Wahyudi menjelaskan kondisi rumahnya memang sudah tidak layak huni. Bagian atap banyak yang bocor. Kemudian dinding rumah nya pun banyak yang berlubang.

Dirinya mengaku, memperoleh bantuan karena sebelumnya telah mengajukan ke Kwarcab Semarang Selatan. Warga yang mengaku asli daerah setempat ini kesehariannya bekerja sebagai supir dan ibu rumah tangga. (fj)

(zend)