SOLO, solotrust.com - Gedung A Fakultas Ilmu Pendidikan dan Ilmu Keguruan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo terbakar, Kamis (7/7) sekira pukul 08.00 WIB. Si jago merah melahap salah satu ruang kosong yang berada di lantai 1 sisi barat gedung fakultas kampus setempat.
Ruang itu sejatinya digunakan untuk ruang sidang Pendidikan Profesi Guru (PPG). Saat kejadian ruangan itu dalam keadaan kosong. Namun, ada kegiatan ujian PPG di dekat titik api.
Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan ujian PPG diikuti 400-an orang melalui dalam jaringan (daring) via Zoom. Sedangkan terdapat 56-an penguji yang berada di ruangan masing-masing di dekat titik kebakaran.
"Di sini ada kegiatan untuk ujian PPG , jadi ujiannya itu online tetapi pengawasnya ada di sini, tepatnya di lantai 1 dan 2, pesertanya sekitar 400 ada di luar (daring) sedangkan pengawasnya 56 ada di sini," ujar Jamal, Kamis (7/7) pukul 09.14 WIB.
Sebelum kejadian, ruangan itu sempat digunakan untuk rapat persiapan pelaksaan PPG. Setelah rapat para penguji kembali ke ruangan masing-masing.
"Kosong, tetapi tadi digunakan rapat persiapan pelaksanaan PPG. Sudah nggak ada orang, semua ada di ruangan pengawas masing-masing," terangnya.
Jamal menuturkan, pihaknya belum memastikan ada berkas-berkas yang terbakar. Tetapi, ia memastikan ruangan tersebut hanya digunakan sebagai ruang ujian.
"(berkas?) kami belum mengecek, tetapi itu kan ruangan kosong tadi sempat digunakan untuk rapat," tuturnya.
Sementara itu, Dekan FKIP UNS Mardiyana menyebut saat kejadian ia yang hendak mengecek lokasi pengawas melihat asap sudah membumbuhg sekira pukul 08.00 WIB.
Sontak, ia berteriak untuk meminta para pengawas keluar. Tak lama, mereka pun mengevakuasi diri. Namun beberapa orang yang kepanikan mengalami luka kecil lantaran mencoba keluar dari ruangan yang berada di lantai 2.
Hingga pemadam datang, semua orang yang di ruangan sudah keluar dari gedung yang terbakar.
"Saya waktu mengecek pengawasan sudah muncul asap saya teriak-teriak suruh keluar, karena pengawasan tertutup begitu, saya teriak-teriak akhirnya semua keluar," kata Mardiyana.
"Tetapi yang di atas karena ada asap itu, sampai membuka teralis (jendela), tapi alhamdulillah sudah keluar," lanjutnya.
Sementara, api mampu dijinakan sekitar sejam setelah kejadian oleh 8 unit mobil Damkar Solo, 2 unit dari Damkar Karanganyar, dan 1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kepala Damkar Solo, Sutarja menuturkan api tak sampai merembet ke ruang lain dan hanya merembet di lorong dekat ruang terbakar.
"Di bawah ini lorong yang barat, yang timur enggak," ujarnya.
Dugaan sementara kebakaran itu disebabkan karena konsleting.(dks)
(zend)