SOLO, solotrust.com - Jelang gelaran olehraga difabel ASEAN Para Games (APG) XI Tahun 2022 yang diselenggarakan di Kota Solo, panitia pelaksana Inaspoc terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Ditemui usai rapat koordinasi (rakor) di Balai Kota Solo pada Senin (11/7), Sekretaris Jenderal (Sekjen) National Paralympic Commitee Rima Ferdianto menyebut kini Inaspoc sedang fokus berkoordinasi mengenai keamanan para atlet dan tamu.
Pihaknya menyebut, sebanyak 1285 atlet peserta dan 350 official yang kini tercatat akan dibekali sistem pengamanan mulai dari tiba di Indonesia hingga kepulangan usai gelaran berakhir.
"Sistem keamanan, baik ketika datang ke Indonesia, datang ke Bandara (Adi Soemarmo) Solo, ketika pertandingan, opening-closing ceremony dan ketika kepulangan. jadi ini berkoordinasi terkait Bidang keamanan," papar Rima.
Para tamu dari ASEAN Para Sport Federation (APFS) dijadwalkan tiba di Solo pada 23 Juli 2022 dan kontingen atlet dari negara tetangga hadir pada 26-28 Juli 2022.
"Untuk 4 Kontingen besar, jadi Singapura Malaysia, Thailand, sama Filipina itu akan direct mereka charter flight dari negara masing-masing ke (Bandara Adi Soemarmo) Solo. Kemudian untuk 6 negara yang lain akan transit dulu ke Soekarno Hatta, baru ke Solo," jelasnya.
Sementara untuk armada, Inaspoc mendapat dukungan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebanyak 65 bus berukuran sedang dan 65 mobil HiAce yang dapat menampung empat kursi roda. Armada diperkirakan siap digunakan pada 22-23 Juli 2022 mendatang.
Tak hanya itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo juga akan menambah armada bantuan, serta mengatur armada bagi para atlet dengan sistem shuttle di masing-masing lokasi (venue) cabang olahraga (cabor).
"Sistem shuttle itu misalnya yg dari hotel ke venue-nya dari venue ke hotelnya nah seperti itu nanti pengaturannya akan di setiap cabor sudah ada koordinator dari Dishub masing-masing," lanjutnya.
Selain itu, Rima juga menyoroti sistem pengamanan, melihat angka Covid-19 saat ini meningkat. Namun pihaknya juga masih berkoordinasi dengan kementerian terkait.
"Tetap sistem bubble, cuma nanti ini juga lagi dibahas dengan Kemenkes sistemnya seperti apa, kemudian kapan mereka diadakan antigen-test itu nanti mereka akan membuat juklaknya. Jadi ada protokol kesehatan, buku tentang protokol kesehatan khusus game ini," tukasnya. (riz)
(zend)