Hard News

Kebo Bule Keraton Solo jadi Kasus Pertama Hewan Terpapar PMK yang Mati di Solo

Jateng & DIY

23 Juli 2022 16:27 WIB

Kebo bule milik Keraton Kasunanan Solo diindikasikan terpapa wabah PMK. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com – Kerbau (kebo) bule milik Keraton Kasunanan Solo ditemukan mati di kandang pada Kamis (21/7) pagi pukul 06.00 WIB. Terkonfirmasi, kerbau yang mati itu terpapar virus Penyakit Mulut dan Kaki (PMK), lewat pengecekan dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Solo dan dokter hewan dari keraton.

"Memang mengindikasikan terjangkit PMK," kata Wakil Penggageng Sasana Wilapa Keraton Solo, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Dani Nur Adiningrat ditemui sejumlah awak media, Jumat (22/7).



Diungkapkan virus itu juga menjangkit ke 7 kerbau lain yang berada di kandang yang sama. Total ada 18 kerbau bule milik Keraton Solo, sebagian ditempatkan di kandang berbeda dari kerbau yang mati tersebut.

Sementara, kini kerbau yang sudah terjangkit itu sedang dalam masa pengobatan.

"Sejak kemarin (Kamis) sudah kami obati, setiap hari ada yang mantau, penyemprotan disinfektan selalu kami lakukan sesuai arahan," ujarnya.

Sementara itu, kasus kematian kerbau bule Keraton Solo menjadi kasus pertama hewan PMK yang dinyatakan mati.

Kepala DKPP Solo Eko Nugroho menyebut sebelum kasus di keraton, terdapat 30 kasus lain PMK menjangkit sapi di Solo. Keseluruhan sapi yang terjangkit itu belum ada yang dinyatakan mati.

Kerbau bule yang mati itu berusia 20 tahun dan berjenis kelamin betina. Kerbau itu dinyatakan mati di kandang barat Alun-alun Kidul Solo.

"Sejauh ini dari 30 kasus yang ada, belum ada yang mati," katanya, Jumat (22/7) ditemui Solotrust.com.

Eko menuturkan DKPP Solo akan terus melakukan pengecekan kerbau Keraton Solo. Terlebih, rencananya kerbau-kerbau Keraton Solo akan dikirab di malam satu Sore nanti.

Pihaknya juga akan memberikan rekomendasi kelayakan hewan untuk acara kirab tahunan tersebut.

"Dicek lagi dari dokter hewan kemudian nanti akan ada hasilnya apakah nanti bisa digunakan untuk kirab atau tidak," tukas Eko. (dks)

(zend)