SOLO, solotrust.com - Gelaran ASEAN Para Games (APG) XI digelar dibeberapa lokasi (venue) di Solo pada tanggal 30 Juli hingga 6 Agustus 2022. Lokasi pertandingan disebar di beberapa tempat per cabang olahraga (cabor).
Pertandingan para atlet bisa ditonton secara langsung di lokasi maupun di televisi. Tak hanya itu, siswa-siswi dapat menonton pertandingan bila sekolahnya dekat dengan lokasi pertandingan.
Ketua Pelaksana Inaspoc sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengonfirmasi hal tersebut.
"Boleh silahkan gratis. Ya gak diwajibkan, tapi ini kan acara besar, rugi kalau ndak nonton," papar Gibran.
Ia menilai agenda internasional ini perlu diikuti, terlebih sebagai edukasi bagi para pelajar.
"Dihimbau lah untuk menonton. Ini kan event yang sangat prestisius ya," lanjutnya.
Senada dengan Gibran, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota Solo, Ahyani saat ditemui usai melakukan rapat koordinasi (rakor) di Kompleks Balai Kota Solo pada Kamis (28/7) mengonfirmasi hal tersebut.
Siswa-siswi diperkenankan menonton saat pertandingan di luar jam pelajaran sekolah.
"Kalau di hari reguler ya di luar jam (pelajaran), kecuali kalau pada jam pelajaran boleh saja. La nanti yang dikerahkan yang dekat venue aja. Yang sekolah-sekolah dekat venue," papar Ahyani.
Pertimbangan itu lantaran pertandingan dapat dijadikan sebagai sarana edukasi, baik dalam mata pelajaran olahraga maupun bukan.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo terkait hal tersebut agar dapat dikoordinasikan kepada sekolah-sekolah terkait.
Namun untuk gelaran Opening danClosing Ceremony, ia menyebut pelajar justru tidak direkomendasikan untuk menonton secara langsung di lokasi.
"Pelajar mungkin karena itu malam ya, malam mungkin untuk pelajar kita kerahkan yang di venue aja. Tapi kalau yang di opening ceremony nggak maksimal lah. Gak semuanya," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua I Bidang Pertandingan Inaspoc, Sapta Kunta menyebut tak ada ketentuan spesifik mengenai aturan masuk penonton bagi siswa, termasuk vaksinasi dosis tiga atau booster. Hanya mengenakan protokol kesehatan dan pengecekan suhu badan.
"Cek suhu, karena kita kan sekarang di Solo PPKM level 1, jadi bisa untuk itu jadi kita menuruti level PPKM-nya itu. Sementara ini kententuannya hanya pakai suhu," ungkap Sapta. (riz)
(zend)