SOLO, Solotrust.com - Puluhan masa aksi dari komunitas Solo Bergerak Selamatkan Indonesia (SBSI) gelar dukungan kepada Polri di Kantor DPRD Kota Solo, Selasa (30/8).
Melalui aksi demonstrasi yang dilakukan, pihak SBSI meminta untuk mengusut tuntas dugaan kasus yang melibatkan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Lengkap dengan beberapa spanduk, mobil bak terbuka dan puluhan massa, komunitas tersebut menyerukan dukungannya kepada Polri dan menuntut beberapa tuntutan lain selain pengusutan.
Koordinator Aksi, Endro Sudarsono menyebut kedatangannya untuk mengirimkan aspirasi kepada Presiden, Kapolri, Komisi III DPR RI dan Komnas HAM terkait dengan kasus Ferdy Sambo dan kasus lainnya.
Terkait dengan kasus Sambo, Endro meminta Presiden Jokowi agar serius memberantas peredaran narkoba, judi dan prostitusi online.
Pihaknya juga meminta kepada Kapolri tidak ragu untuk menindak oknum-oknum yang menghalangi penyidikan pembunuhan Brigadir J, termasuk para oknum yang menjadi backing (mendukung) judi dan prostitusi online.
Permintaan tersebut tak lepas dari dugaan keterlibatan Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J dan konsorsium 303.
"Intinya, kami merasa prihatin dengan dugaan kasus-kasus tersebut," ungkapnya di sela-sela aksi.
Selain itu SBSI juga meminta kepada Komisi III DPR RI untuk kembali membuka kasus terbunuhnya 6 Anggita FPI di Tol Japek KM 55 Karawang, Jawa Barat.
"Untuk Komnas HAM, kami meminta agar tegas dalam menegakkan hukum HAM di Indonesia tanpa didasari dengan tendensi tertentu," imbuh Endro.
Dari pantauan di lokasi, setelah orasi selesai massa kemudian melakukan audiensi dengan Wakil Ketua II DPRD Solo, Achmad Sapari dan Wakil Ketua III DPRD Solo, Taufiqurahman.
Achmad Sapari setelah audiensi menyebut pihaknya menerima 4 surat aspirasi yang ditujukan kepada Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Komisi III DPR RI dan Komnas HAM.
"Ya ini sudah kami terima, selanjutnya akan kami sampaikan sesuai alamat," tutupnya. (riz)
(zend)