SOLO, solotrust.com - Jasa Raharja bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Kegiatan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa Pelatihan Manajemen Bisnis dan Digital Marketing bagi 20 mantan napi teroris di Solo. Acara ini digelar di Rumah BUMN Solo pada Kamis (15/9).
Pelatihan ini melibatkan narasumber dari Rumah BUMN Solo, Rochmad Nur Cahyo dan Joko Purwono. Para eks napiter yang didatangkan yakni mereka yang telah menjadi pelaku usaha maupun belum memulai usaha.
Direktur Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja, Munadi Herlambang berharap nantinya kegiatan ini mendorong para pelaku usaha sekaligus pemberdayaan untuk peningkatan ekonomi bagi para peserta.
"Jadi supaya mantan napiter ini juga bisa memiliki kegiatan lain setelah keluar dari masa tahannnya masing-masing. Memang tentunya ini akan menjadi seperti kehidupan baru yang diberikan oleh BNPT supaya lebih bisa menghidupi keluarga dari sisi yang lebih positif dengan berusaha berdagang, pertanian, peternakan, dan sebagainya," papar Munadi.
Sementara itu, Koordinator Data dan Pelaporan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Chairil Anwar menggagas pelatihan ini merupakan slah satu upaya kebangkitan dan penerimaan kembali para eks napiter.
Pihaknya menyoroti perlakuan mantan napiter dengan narapidana lain setelah keluar dari tahanan begitu berbeda. Kebanyakan para mantan napi dengan kasus lain bisa diterima oleh masyarakat, namun berbeda dengan mantan napiter yang seringkali dikucilkan.
"Kita mengajak seluruh warga masyarakat untuk bisa diterima dengan cara-cara kita dekatkan keluarganya, tetangga-tetangganya dengan kita sampaikan dia sudah mengikuti program di lapas (lembaga pemasyarakatan) pemrograman deradikalisasi dan lainnya. Karena memang sampai di daerah tinggalnya mereka tentu punya kesulitan bekerja, orang pada takut segala macam," ungkap Chairil.
Selain pelatihan, para peserta juga akan didukung dengan pemberian bantuan-bantuan lainnya, seperti bantuan alat usaha kepada 20 orang, beasiswa kepada 20 orang anak, serta pembagian 1900 al-Qur’an.
Pemimpin Cabang BRI Solo Sudirman FX Suranta menyebut nantinya akan ada pendampingan usaha bagi para peserta. Pendampingan itu dimulai dari pengarahan produksi hingga penjualan.
Tak hanya itu, mereka juga dapat menggunakan Rumah BUMN sebagai kantor usahanya.
"Secara otomatis seluruh peserta pada pelatihan hari ini menjadi anggota rumah BUMN Solo. Mereka berhak menggunakan fasilitas di rumah BUMN Solo ini secara gratis, baik untuk ikut pelatihan, bertemu dengan mitra, anak buahnya atau mungkin menjadikan untuk kantor alamat kantor," jelas Suranta. (riz)
(zend)