Hard News

Dishub Solo Tak Rekomendasikan Jembatan Sesek jadi Alternatif, Imbas Penutupan Jembatan Jurug dan Mojo

Jateng & DIY

21 September 2022 15:00 WIB

Pemotor nampak melintasi jembatan sesek yang terbuat dari bambu di Beton, Kampung Sewu, Jebres, Solo. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Dinas Perhubungan (Solo) tak memberi rekomendasi pengendara motor untuk melintasi jembatan sesek yang berada di Pintu Air Demangan atau Apem Sewu, Beton, Kampung Sewu, Jebres, Solo.

Jembatan yang terbuat dari bambu dan melintasi Bengawan Solo itu kerap menjadi pilihan alternatif pemotor maupun pesepeda dari arah Solo ke Sukoharjo maupun sebaliknya. Diprediksi jembatan itu akan makin padat dilintasi lantaran penutupan Jembatan Jurug A dan B, serta Jembatan Mojo.



Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub Solo Ari Wibowo mengatakan pihaknya tak memberi rekomendasi pengendara untuk melintasi jembatan tersebut. Terlebih, jembatan itu dibuat atas inisiasi warga setempat.

Faktor keselamatan menjadi alasan imbauan Dishub kepada masyarakat untuk tak melintasi jembatan bambu itu.

"Tadi saya sempat ke lokasi, jembatan sesek memang direncana kami tidak menjadi suatu rute pengalihan arus, kami sarankan melintas jembatan-jembatan terdekatnya, Jurug C, ringroad atau Bacem," ujarnya, Selasa (20/9) kemarin.

Ari menyebut, jembatan itu rawan bagi pengendara lantaran hanya dibantali drum serta bambu di atasnya. Sedangkan, pembatas di sisi kanan dan kiri jembatan juga dinilai rawan.

Tak hanya itu, pihaknya juga mempertimbangkan media jalan yang menanjak di tepian jembatan.

"Secara kelayakan saya lihat memang itu potensi rawan keselamatan, sangat rawan sekali, karena hanya di atas drum dan seseknya, dan mungkin pegangangannya tidak begitu kuat, goyangan di atas itu sangat terasa, dan tanjakan di ujung sangat nanjak sekali, potensi kerawanan," katanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk mencari alternatif lain yang dinilai lebih aman. Dari arah selatan, ia meminta masyarakat melintasi Jembatan Bacem Sukoharjo, sedangkan dari utara ia merekomendasikan Jembatan Jurug C dan ring road utara.

"Harapan kami, masyarakat tetap melintas ke skenario manajemen lalu lintas melalui jembatan-jembatan terdekat," tuturnya.

Jembatan sesek diketahui dibuat oleh seorang warga di sekitar sungai. Pengendara yang melintasi jembatan bambu itu mesti membayar uang retribusi yang masuk ke kantong pribadi warga.

Pemerintah Kota (Pemkot) dalam hal ini Dishub Solo akan terus memantau dan mengevaluasi penggunaan jembatan tersebut yang selama menjadi sarana transportasi warga, agar tak menimbulkan hal yang tak diinginkan.

"Itu nanti kami evaluasi, agar tidak menjadi suatu kasus atau hal yang tidak kita inginkan, nanti kita evaluasi dan pantau," pungkasnya. (dks)

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya